Selamat datang di blog saya

Kemiskinan satu masalah pelik yang sampai saat ini belum bisa terentaskan. Bahkan ada semacam ketimpangan yang cukup menonjol antara orang yang kaya dan yang miskin. Di satu sisi, banyak orang kaya yang menghambur-hamburkan uangnya untuk kepuasan diri, tapi disisi lain banyak pula masyarakat  yang masih mengalami kemiskinan. Melihat keadaan ini, kalau kita manusia pastinya akan tersentuh dan berusaha berpikir keras bagaimana memberikan ide tau gagasan terbaik untuk mencari solusinya. Ada sebuah pertanyaan.
Kenapa kita harus ikut andil, bukankah sudah ada pemerintah?
Masalah kemiskinan memang merupakan tanggung jawab pemerintah, tapi bukan satu-satunya. Kenapa saya mengatakan demikian, karena semua pihak ikut andil dalam menyelesaikan masalah ini. Pihak-pihak ini bisa lembaga pendidikan, lembaga pelatihan kerja, perusahaan, para bisnisman, para pemuka agama, organisasi masyarakat, dan lain-lain, termasuk kita sebagai individu.  Jika kita bersatu padu maka masalah kemiskinan ini akan menjadi ringan. Namun apakah itu mudah terjadi? Jawabnya jelas tidak. Karena tidak semua pihak menyadari masalah kemiskinan ini sebagai masalah bersama.

Terus bagaimana mengatasinya?
Jawabannya hanya satu melalui pendidikan. Mungkin anda bertanya “Kok pendidikan, bukannya pendidikan juga merupakan masalah besar bangsa ini, terus lagi, bagaimana mungkin orang mengeyam pendidikan jika masalah miskin ini belum terentaskan. Tunggu dulu teman, memang benar, pendidikan adalah masalah bangsa kita juga. Tapi itu kan masalah pendidikan formal, sedangkan pendidikan itu kan tidak hanya pendidikan formal.
Inilah sebuah paradigma yang harus mulai kita rubah. Pendidikan itu macam-macam, ada pendidikan formal, ada pendidikan non formal dan ada juga pendidikan informal.  kalau misalnya seseorang tidak bisa menempuh pendidikan formal, apakah dia harus berhenti untuk meraih pendidikan yang lain, seperti pendidikan non formal atau informal. Inilah yang harus segera kita sadari. Yang namanya pendidikan itu sifatnya luas, tidak hanya terbatas pada pendidikan formal saja.
Saya sering menjumpai orang yang karena ia tidak sekolah akhirnya dia minder dan merasa hidupnya akan susah. Karena pikiran seperti inilah, akhirnya hidup mereka benar-benar susah. Bagaimana tidak, mereka sudah tidak mau belajar, tidak menerima nasihat orang lain, tidak mau baca koran, tidak mau baca buku, tidak mau menggali informasi, tidak mau ikut organisasi dan macam-macam yang lain. Inilah yang membuat masalah kemiskinan ini sulit di atasi.
Jiak setiap individu menyadari bahwa pendidikan itu penting, maka satu langkah untuk mengentaskan masalah kemiskinan akan lebih mudah.  Setiap individu ini tentunya inidividi yang sudah matang. Kalau anak-anak sulit untuk menyadari hal ini, yang mareka tahu hanya sekolah untuk menuntut ilmu dan mewujudkan cita-cita. Sedangkan esensi dari pendiikan itu sendiri bukanlah hanya menuntut ilmu dan mewujudkan cita-cita saja, tapi lebih  dari itu, yaitu menjadikan manusia mampu mengembangkan potensi diirnya baik itu potensi spiritiual, emosional, intelektula dan fisik dan potensi-potensi yang lain. Tanggung jawab untuk menyadarkan akan esensi dari pendidikan itu sendiri harus dimulai dari diri sendiri, lingkungan keluarga, kemudian melebar ke sekolah dan masyarakat. Jadi tidak perlu kita ragu untuk mengatakan bahwa Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengentaskan kemiskinan. Supaya kemiskinan ini bisa terentaskan dengan baik, maka senajata itu harus diasah setiap saat biar tajam, dengan cara belajar terus sampai akhir hayat.
Semoga opini ini bisa memberikan manfaat.

0 komentar:

Post a Comment