Selamat datang di blog saya

Puisi Islami

Ampuni Aku Ya ALLAH...
sebuah jalan yang memang tak berujung
walau telah kelihatan menyempit dan menghilang
begitu pula asaku kepada-Mu
ketika aku mau, aku berharap lalu berucap
berucap memohon kepada-Mu
dan ketika tak tertuju-tuju aku mulai meninggalkanmu
aku memang belumlah manusia beriman sempurna
kadang rasa lelah putus asa datang mengodaku
dan membuatku lupa dengan apa yang ku mau
tapi tidak seperti-Mu
walau tampak seperti jalan buntu
sesungguhnya KAU tidak melupakan yang kumau
berkali-kali aku tahu dan menyadari itu
bahwa KAU telah punya maksud tertentu
ya Alllah..... ampuni aku...

TUHAN, Islamkah aku?
Islam agamaku, nomor satu di dunia
Islam benderaku, berkibar dimana-mana
Islam tempat ibadahku, mewah bagai istana
Islam tempat sekolahku, tak kalah dengan lainnya
Islam sorbanku
Islam sajadahku

Islam kitabku
Islam podiumku, kelas eksklusif yang mengubah cara dunia memandangku Tempat aku menusuk kanan-kiri
Islam media-massaku, gaya komunikasi islami masa kini Tempat aku menikam sana-sini
Islam organisasiku
Islam perusahaanku
Islam yayasanku
Islam instansiku, menara dengan seribu pengeras suara
Islam muktamarku, forum hiruk-pikuk tiada tara
Islam bursaku
Islam warungku, hanya menjual makanan sorgawi
Islam supermarketku, melayani segala keperluan manusiawi
Islam makananku
Islam teaterku, menampilkan karakter-karakter suci
Islam festivalku, memeriahkan hari-hari mati
Islam kausku
Islam pentasku
Islam seminarku, membahas semua
Islam upacaraku, menyambut segala
Islam puisiku, menyanyikan apa
Tuhan, Islamkah aku?

Kini Ku Sadari:
Karena jahil silaulah mata Oleh gemerlap dan indahnya dunia
Kuturuti nafsu angkara murka Seakan dunia tiada pana
Kini kusadari Sejauh apapun kaki ini melangkah
Tak akan mampu aku menghindari-Mu
Kemanapun wajah ini kupalingkan
Tak kan lepas aku dari tatapan-Mu

Alangkah pekatnya noda hitamnya tiada tara
Betapa rugi yang ku derita
Semoga taubatku kan KAU terima
Wahai Penguasa alam semesta
Aku lemah tiada berdaya
Duhai Pencipta seisi jagat raya
Ampuni aku atas segala dosa

Tafakur;
Di keheningan malam ku ketuk rumah-Mu
Bercucurlh air mataku
Meminta belaian kasih-Mu
Menghapus setumpuk dosaku
Ini tubuh berlumpur-lumpur
Terendam di dalam kubur
Hidup hanyalah penghibur
Tak tau arti bersyukur

"Astagfirullahhaladziim...
Begitu dzolimnya aku...
Begitu tamaknya aku...
Begitu hinanya diriku...
Seandainya ada seberkas cahaya ampunan-Mu,
Ku juhudkan diriku dari keduniawian...

0 komentar:

Post a Comment