Selamat datang di blog saya

BERKUMUR UNTUK WUDHU DI SAAT BERPUASA , APAKAH BOLEH ??

Assalaamu Alaikum Warakhmatullaahi Wabarakaatuh.  Sering terjadi berdebatan di kalangan muslim perihal  Berkumur  untuk wudhu di saat berpuasa , apakah dibolehkan ?, atau dilarang  menurut  Islam.  Pendapat yang membolehkan berkumur saat puasa mengatakan bahwa jika kumur adalah sunnah dari wudhu, maka itu boleh saja dilakukan, apalagi mengingat pahala amalan sunnah yang dikerjakan pada saat bulan ramadhan menjadi berlipat pahalanya setara pahala amalan wajib, jadi sayang bila ditinggalkan.Pendapat seperti ini tentunya perlu dikaji lebih lanjut. Pada kesempatan kali ini kami akan coba mengemukakan pendapat dengan di dasari  Hadits dan tentunya dalam hal ini dibutuhkan berlogika untuk memahami perkara ini.   Pertama kita harus membahas  tentang hal yang membatalkan  puasa. 

Penyakit hati dan obatnya

Hati Yang Sehat
Karena ada hati yang disifati hidup dan sebaliknya maka keadaan hati dapat dikelompokkan menjadi tiga macam. Pertama, hati yang sehat yaitu hati yang bersih yang seorang pun tak akan bisa selamat pada Hari Kiamat kecuali jika dia datang kepada Allah dengannya, sebagaimana firman Allah,
"(Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tiada lagi berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih." (Asy-Syu�ara�: 88-89).
Disebut qalbun salim (hati yang bersih, sehat) karena sifat bersih dan sehat telah menyatu dengan hatinya, sebagaimana kata Al-Alim, Al-Qadir (Yang Maha Mengetahui, Mahakuasa). Di samping, ia juga merupakan lawan dari sakit dan aib.
Orang-orang berbeda pendapat tentang makna qalbun salim. Sedang
yang merangkum berbagai pendapat itu ialah yang mengatakan qalbun salim yaitu hati yang bersih dan selamat dari berbagai syahwat yang menyalahi perintah dan larangan Allah, bersih dan selamat dari berbagai syubhat yang bertentangan dengan berita-Nya. Ia selamat dari melakukan penghambaan kepada selain-Nya, selamat dari pemutusan hukum oleh selain Rasul-Nya, bersih dalam mencintai Allah dan dalam berhukum kepada Rasul-Nya, bersih dalam ketakutan dan berpengharapan pada-Nya, dalam bertawakal kepada-Nya, dalam kembali kepada-Nya, dalam menghinakan diri di hadapan-Nya, dalam mengutamakan mencari ridha-Nya di segala keadaan dan dalam menjauhi dari kemungkaran karena apa pun. Dan inilah hakikat penghambaan (ubudiyah) yang tidak boleh ditujukan kecuali kepada Allah semata.

Pengaruh Motivasi Belajar dalam Karir dan Bisnis

Seberapa besar pengaruh motivasi belajar dalam karir dan bisnis? Bukankah yang terpenting adalah bertindak bukannya malah belajar? Ya, bertindak memang memiliki bobot yang besar dalam tingkat keberhasilan, jika tindakan itu mengarah ke arah yang tepat dengan cara yang tepat. Arah yang tepat dan cara yang tepat hanya bisa Anda lakukan jika Anda memiliki motivasi belajar yang besar.
Pengaruh Motivasi Belajar
Untuk melihat dengan jelas, dimana pengaruh motivasi belajar dalam karir dan bisnis, akan saya gambarkan dalam 4 kasus dibawah ini.
1.    Kasus pertama: tanpa ilmu dan tanpa tindakan. Jelas orang bodoh dan malas. Akan sukses? Jelas, jangan sampai seperti orang dengan kasus ini. Ini jelas salah.
2.    Kasus kedua: punya ilmu tetapi tidak bertindak. Ilmu Anda akan percuma jika tidak bertindak.
3.    Kasus ketiga: tanpa ilmu tapi mau bertindak.
4.    Kasus ketiga: berilmu dan bertindak. Ini yang sempurna. Ilmu sebelum amal. Ini yang bagus, insya Allah akan sukses.
Untuk kasus ketiga ini ada dua sub kasus. Yang pertama tanpa ilmu, meski pun dia mau bertindak, maka orang ini tidak akan berhasil, kecuali mendapatkan keberuntungan. Anda tidak akan pernah mencapai sebuah tempat jika arah dan cara Anda mencapai tempat tersebut salah. Namun akan berbeda jika Anda bertindak meski tanpa ilmu, kemudian belajar dan mengambil hikmah dari tindakan Anda, maka keberhasilan ada di tangan Anda. Jadi dalam kasus ketiga ini, meski dia tidak memiliki ilmu, tetapi masih memiliki motivasi belajar, dia memiliki peluang sukses yang besar.
Kasus keempat adalah kondisi sempurna, Anda bertindak berdasarkan ilmu, baik dari pengalaman diri sendiri maupun orang lain. Peluang suksesnya akan lebih besar. Dia akan bertindak ke arah yang tepat dan dengan cara yang tepat.

Pengaruh Motivasi Belajar dalam Karir dan Bisnis

Seberapa besar pengaruh motivasi belajar dalam karir dan bisnis? Bukankah yang terpenting adalah bertindak bukannya malah belajar? Ya, bertindak memang memiliki bobot yang besar dalam tingkat keberhasilan, jika tindakan itu mengarah ke arah yang tepat dengan cara yang tepat. Arah yang tepat dan cara yang tepat hanya bisa Anda lakukan jika Anda memiliki motivasi belajar yang besar.
Pengaruh Motivasi Belajar
Untuk melihat dengan jelas, dimana pengaruh motivasi belajar dalam karir dan bisnis, akan saya gambarkan dalam 4 kasus dibawah ini.
1.    Kasus pertama: tanpa ilmu dan tanpa tindakan. Jelas orang bodoh dan malas. Akan sukses? Jelas, jangan sampai seperti orang dengan kasus ini. Ini jelas salah.
2.    Kasus kedua: punya ilmu tetapi tidak bertindak. Ilmu Anda akan percuma jika tidak bertindak.
3.    Kasus ketiga: tanpa ilmu tapi mau bertindak.
4.    Kasus ketiga: berilmu dan bertindak. Ini yang sempurna. Ilmu sebelum amal. Ini yang bagus, insya Allah akan sukses.
Untuk kasus ketiga ini ada dua sub kasus. Yang pertama tanpa ilmu, meski pun dia mau bertindak, maka orang ini tidak akan berhasil, kecuali mendapatkan keberuntungan. Anda tidak akan pernah mencapai sebuah tempat jika arah dan cara Anda mencapai tempat tersebut salah. Namun akan berbeda jika Anda bertindak meski tanpa ilmu, kemudian belajar dan mengambil hikmah dari tindakan Anda, maka keberhasilan ada di tangan Anda. Jadi dalam kasus ketiga ini, meski dia tidak memiliki ilmu, tetapi masih memiliki motivasi belajar, dia memiliki peluang sukses yang besar.
Kasus keempat adalah kondisi sempurna, Anda bertindak berdasarkan ilmu, baik dari pengalaman diri sendiri maupun orang lain. Peluang suksesnya akan lebih besar. Dia akan bertindak ke arah yang tepat dan dengan cara yang tepat.

Mental Juara Itu Perlu

Mental Juara Itu Perlu
Apakah Anda memiliki mental juara Pengaruh Mental Juara Bisa Terlihat Dalam Sebuah Kompetisi.
Saya seringkali menonton sepak bola dan mengikuti kompetisinya. Yang cukup menarik ialah bagaimana peran mental juara terhadap keberhasilan sebuah tim. Ternyata, memiliki pemain dengan keterampilan yang mumpuni saja tidak cukup.
Seringkali sebuah tim bertabur bintang tidak bisa menjadi juara, bukan karena masalah kemampuan fisik tetapi justru karena hilangnya mental juara.
Pengaruh mental pada pertandingan memang dengan mudah bisa kita lihat. Misalnya dalam pertandingan sepak bola, tuan rumah selalu memiliki peluang menang lebih besar dibandingkan saat bertamu karena mendapatkan dukungan mental dari penonton. Ini menunjukkan bahwa peran mental juara dalam sebuah pertandingan sangat besar.
Mental Juara Bukan Untuk Olah Raga Saja
Tentu saja, yang dimaksud mental juara itu bukanlah dalam bidang olah raga saja. Bukan dalam pertandingan saja, tetapi juga untuk berbagai bidang lainnya.
Mental Juara Diperlukan Dalam Karir
Yup, jika Anda ingin memiliki karir yang sukses, langkah pertamanya adalah Anda harus membangun mental juara. Banyak karyawan dengan potensi yang luar biasa, tetapi karena tidak memiliki mental juara, maka semua potensinya terabaiknya. Dia tidak tidak mau memberikan yang terbaik dalam pekerjaannya sehingga tidak menjadi yang terbaik.

Doa Mohon Ampunan, Rahmat, Hidayah, Keselamatan, Dan Rezeki

Bacaan Doa Mohon Ampunan, Rahmat, Hidayah, Keselamatan, Dan Rezeki
“Allaahummaghfirlii, allaahummarhamnii, allaahummahdinii, allaahumma saddidnii, allaahumma ‘aafinii, allaahummarzuqnii”

Arti Doa Mohon Ampunan, Rahmat, Hidayah, Keselamatan, Dan Rezeki
“Ya Allah, ampunilah aku, sayangilah aku, berikanlah petunjuk kepadaku, limpahkanlah afiat (kesejahteraan) kepadaku, serta karuniakanlah rezeki kepadaku. (HR Ibn Abi Syaibah)”

Antara Sabar dan Sukur

Pasang surut yang mewarnai kehidupan sebuah rumah tangga tak hanya dalam hal hubungan pribadi antara suami dan istri, namun juga menyangkut anak dan rizki. Kesabaran dan sikap syukur menjadi modal yang mesti dimiliki dalam hal ini.
Setiap insan yang hidup di muka bumi ini pasti pernah mengalami suka dan duka. Tak ada insan yang diberi duka sepanjang hidupnya, karena ada kalanya kemanisan hidup menghampirinya. Demikian pula sebaliknya, tak ada insan yang terus merasa suka karena mesti suatu ketika duka menyapanya. Bila demikian tidaklah salah pepatah yang mengatakan, “Kehidupan ini ibarat roda yang berputar”, terkadang di atas, terkadang di bawah. Terkadang bangun dan sukses, terkadang jatuh dan bangkrut, kadang kalah, kadang menang, kadang susah, kadang bahagia, kadang suka dan kadang duka… Begitulah kehidupan di dunia ini, kesengsaraannya dapat berganti bahagia, namun kebahagiannya tidaklah kekal.
اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
“Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah di antara kalian serta berbangga-bangga dalam banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kalian lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada azab yang keras/pedih dan ada pula ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Kehidupan dunia itu tidak lain kecuali hanya kesenangan yang menipu.” (Al-Hadid: 30)
Suka duka pun suatu kemestian yang dialami sepasang suami istri dalam mengarungi bahtera rumah tangga, karena kesempitan atau kelapangan, kesulitan atau kemudahan datang silih berganti. Ketika diperoleh apa yang didamba, mereka bersuka. Tatkala luput apa yang diinginkan atau hilang apa yang dicintai, mereka berduka.
Sebagai seorang yang beriman kepada Allah l dan mengimani takdir-Nya, sudah semestinya suka dan duka itu dihadapi dengan syukur dan sabar. Allah l menggandengkan dua sifat ini di dalam firman-Nya:
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّاٍر شَكُوْرٍ
“Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi setiap orang yang banyak bersabar lagi bersyukur.” (Ibrahim:5)
Qatadah t menafsirkan ayat di atas dengan mengatakan, “Dia adalah hamba yang bila diberi bersyukur dan bila diuji bersabar.” (An-Nukat wal ‘Uyun, 3/122)
Rasul yang mulia n telah mengabarkan bahwa mukmin yang sabar atas musibah/duka yang menimpanya dan bersyukur atas nikmat/suka yang diterimanya akan mendapatkan kebaikan. Kabar gembira ini tersampaikan kepada kita lewat sahabat beliau yang mulia Shuhaib Ar-Rumi z. Shuhaib berkata: “Rasulullah n pernah bersabda:
عَجَبًا لِأَمْرِ الْـمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ لَهُ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh mengagumkan perkara seorang mukmin. Sungguh seluruh perkaranya adalah kebaikan baginya. Yang demikian itu tidaklah dimiliki oleh seorangpun kecuali seorang mukmin. Jika mendapatkan kelapangan ia bersyukur, maka yang demikian itu baik baginya. Dan jika ia ditimpa kemudaratan/kesusahan1 ia bersabar, maka yang demikian itu baik baginya.” (HR. Muslim no. 7425)
Ketika menjelaskan hadits di atas, Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin t menyatakan bahwa setiap manusia tidak lepas dari ketetapan Allah l dan takdir-Nya. Bisa jadi ia dalam kelapangan dan bisa jadi dalam kesempitan. Dalam hal ini manusia terbagi dua: mukmin dan selain mukmin. Seorang mukmin senantiasa dalam kebaikan pada setiap keadaan yang Allah l takdirkan baginya. Bila ditimpa kesusahan ia bersabar dan menanti datangnya kelapangan dari Allah l serta mengharapkan pahala, maka ia pun meraih pahala orang-orang yang bersabar. Bila mendapatkan kelapangan berupa nikmat agama seperti ilmu dan amal shalih, ataupun nikmat dunia berupa harta, anak dan istri, ia bersyukur kepada Allah l dengan taat kepada-Nya, karena yang namanya bersyukur tidak sebatas mengucapkan “Aku bersyukur kepada Allah l.” Adapun selain mukmin, mendapat kesempitan ataupun kelapangan sama saja baginya, karena ia selalu berada dalam kejelekan. Bila ditimpa kesempitan/kesusahan ia berkeluh kesah, mencaci maki, dan mencela Allah l. Bila mendapat kelapangan ia tidak bersyukur kepada Allah l, Dzat yang telah memberikan nikmat. (Syarhu Riyadhish Shalihin, 1/108)
Seorang mukmin dan mukminah dalam menjalani kehidupan rumah tangganya harus berada di antara kesyukuran dan kesabaran. Karena ia tak luput dari takdir yang baik ataupun yang buruk. Mungkin ia belum dikaruniai anak, maka ia harus bersabar karena anak adalah pemberian Allah l. Dia memberikannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan terkadang Dia menguji hamba-Nya dengan tidak segera atau tidak sama sekali memberinya keturunan.
لِلهِ مُلْكُ السَّماَوَاتِ وَالْأَرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ. أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا وَيَجْعَلُ مَنْ يَشَاءُ عَقِيمًا إِنَّهُ عَلِيمٌ قَدِيرٌ
“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi. Dia menciptakan apa saja yang Dia kehendaki. Dia menganugerahkan anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki. Atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang dikehendaki-Nya). Dia pun menjadikan mandul siapa saja yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (Asy-Syura: 49-50)
Anak diperoleh bukan karena kemahiran seseorang, bukan karena kejantanan, kekuatan, atau kepandaiannya. Berapa banyak orang yang kuat dan memiliki keutamaan lagi kemuliaan namun Allah l tidak memberinya keturunan. Lihatlah istri-istri Rasulullah n, mereka tidak beroleh keturunan dari pernikahan mereka dengan Nabiyullah n, kecuali Khadijah x dan budak beliau Mariyah x. Lihat pula Nabi Ibrahim dan Nabi Zakariyya e, keduanya dikaruniai anak tatkala usia telah senja, tulang-tulang telah melemah, rambut telah dipenuhi uban dan istri pun telah tua lagi mandul2. Lihat pula Maryam ibunda ‘Isa q dikaruniai anak tanpa pernah menikah dan tanpa pernah disentuh oleh lelaki3. Dengan demikian beroleh anak atau tidak, perkaranya kembali kepada Allah l. Dia yang memberi dan Dia yang menahan.
Bila seseorang diberi nikmat berupa anak, hendaklah ia bersyukur kepada Dzat yang telah memberikan anugerah. Namun bila tidak, maka tidak ada yang bisa dilakukan oleh seorang mukmin kecuali tunduk, sabar, ridha dengan ketetapan-Nya dan berbaik sangka kepada Allah k, karena Dia tak pernah berbuat dzalim kepada hamba-hamba-Nya. Dia Maha Tahu apa yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya, sementara hamba-hamba-Nya tidak tahu apa yang baik bagi mereka.
وَاللهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
“Allah Maha Mengetahui sementara kalian tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)
Dalam masalah rizki juga demikian. Ketika seorang mukmin dalam kehidupan rumah tangganya tidak memperoleh rizki yang lapang, dalam kemiskinan tiada berharta, ia pun harus bersabar. Karena kelapangan dan sempitnya rizki, kaya atau miskinnya seseorang telah dicatat dan ditetapkan dalam catatan takdir dengan keadilan Allah l. Dia memberi rizki kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Dia menyempitkannya kepada siapa yang Dia kehendaki, sementara Dia tidak berbuat dzalim kepada hamba-hamba-Nya.
Ingatlah, kenikmatan, kemegahan, dan kekayaan dunia bukan jaminan keselamatan di akhirat nanti. Kalaulah kekayaan itu suatu keutamaan dan keadaan yang paling afdhal niscaya Allah l akan menjadikan kekasih-Nya, manusia pilihan-Nya, junjungan anak Adam, yakni Rasulullah n, sebagai orang yang terkaya di dunia, bergelimang harta dan kemewahan.
Tapi ternyata tidak demikian kenyataannya. Beliau n hidup dengan penuh kesahajaan dan kesederhanaan. Terkadang tidak ada makanan yang dapat disantap di rumah beliau sehingga beliau berpuasa. Dikisahkan hal ini oleh istri beliau yang shalihah Ummul Mukminin ‘Aisyah x:
دَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللهِ n ذَاتَ يَوْمٍ، فَقَالَ: هَلْ عِنْدَكُمْ شَيْءٌ؟ فَقُلْنَا: لاَ. قَالَ: فَإِنِّي إِذَنْ صَائِمٌ
Suatu hari Rasulullah n masuk ke rumahku, lalu bertanya, “Apakah ada makanan pada kalian (yang bisa kumakan)?” “Tidak ada,” jawab kami. “Kalau begitu aku puasa,” kata beliau. (HR. Muslim no. 2708)
Sampai-sampai untuk membeli makanan, beliau n pernah berhutang dengan menyerahkan baju besi beliau sebagai jaminan. Masih dari kisah Ummul Mukminin ‘Aisyah x:
اشْتَرَى رَسُولُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ يَهُوْدِيٍّ طَعَامًا بِنَسِيْئَةٍ، فَأَعْطَاهُ دِرْعًا لَهُ رَهْنًا
“Rasulullah n pernah membeli makanan dengan pembayaran di belakang (akan dibayar pada waktu yang telah ditentukan), beliau memberi baju besinya kepada si Yahudi sebagai jaminan.” (HR. Muslim no. 4090)
Betapa sabarnya istri-istri Rasulullah n dengan kekurangan dunia yang mereka terima selama hidup dengan suami mereka Rasulullah n, dan beliau pun wafat tanpa meninggalkan warisan untuk mereka. Kata ‘Amr ibnul Harits, saudara Ummul Mukminin Juwairiyyah bintul Harits x:
ماَ تَرَكَ رَسُولُ اللهِ n عِنْدَ مَوْتِهِ دِيْنَارًا وَلاَ دِرْهَمًا وَلاَ عَبْدًا وَلاَ أَمَةً وَلاَ شَيْئًا إِلاَّ بَغْلَتَهُ الْبَيْضَاءَ الَّتِي كَانَ يَرْكَبُهَا وَسِلاَحَهَا وَأَرْضًا جَعَلَهَا لِابْنِ السَّبِيْلِ صَدَقَةً
“Rasulullah n tatkala wafatnya tidak meninggalkan dinar, dirham, budak laki-laki, budak perempuan, dan tidak meninggalkan harta sedikitpun kecuali seekor bighalnya yang berwarna putih yang dulunya biasa beliau tunggangi dan pedangnya serta sebidang tanah yang beliau jadikan sebagai sedekah untuk musafir.” (HR. Al-Bukhari)
Demikian sebagai anjuran untuk bersabar dengan kesulitan hidup…
Ketika rizki datang pada si mukmin dan kelapangan hidup menyertainya maka rasa syukur kepada Allah l harus diwujudkan. Tidak hanya mengucapkan syukur dengan lisan disertai keyakinan hati, namun harus pula diiringi dengan amalan, yaitu membelanjakan harta tersebut di jalan yang diridhai oleh Sang Pemberi Nikmat dengan infak dan sedekah.

Bergaul dengan Akhlak yang Baik

Mungkin engkau pernah mendengar atau membaca hadits Abu Dzar Al-Ghifari z yang menyebutkan sabda sang Rasul n:
اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
“Bertakwalah kepada Allah di mana saja engkau berada. Susullah kejelekan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapuskan kejelekan tersebut, dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad 5/135, 158, 177, At-Tirmidzi no. 1987, dan selain keduanya. Dihasankan Al-Imam Al-Albani t dalam Shahihul Jami’ no. 97 dan di kitab lainnya)
Hadits ini, kata Asy-Syaikh Al-Allamah Abdurrahman ibnu Nashir As Sa’di t, merupakan hadits yang agung. Di dalamnya, Rasul yang mulia n mengumpulkan hak Allah l dan hak hamba-hamba-Nya. Hak Allah l terhadap hamba-Nya adalah agar mereka bertakwa kepada-Nya dengan sebenar-benar takwa. Mereka berhati-hati dan menjaga diri agar tidak mendapatkan kemurkaan dan azab-Nya, dengan menjauhi perkara-perkara yang dilarang dan menunaikan kewajiban-kewajiban. Wasiat takwa ini merupakan wasiat Allah l kepada orang-orang terdahulu maupun belakangan. Sebagaimana takwa merupakan wasiat setiap rasul kepada kaumnya, di mana sang rasul menyerukan:
“Beribadahlah kalian kepada Allah dan bertakwalah kepada-Nya.” (Nuh: 3)
Tentang perangai orang yang bertakwa ini, Allah l sebutkan antara lain dalam firman-Nya berikut ini:
“Bukanlah menghadapkan wajah kalian ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu adalah beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, ibnu sabil, dan orang-orang yang meminta-minta, dan memerdekakan hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, dan orang-orang yang menepati janjinya apabila mereka berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang orang yang benar imannya dan mereka itulah orang orang yang bertakwa.” (Al-Baqarah: 177)
“Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari Rabb kalian dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. Yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanyà, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Ali ‘Imran: 133-134)
Allah l menyebutkan sifat orang-orang yang bertakwa sebagai orang yang beriman dengan pokok-pokok keimanan (rukun iman), keyakinan-keyakinan, dan amal-amalnya, baik secara zhahir maupun batin, dengan menunaikan ibadah-ibadah badaniyah (yang dilakukan tubuh) dan maliyah (ibadah dengan harta). Orang yang beriman adalah orang yang sabar dalam kesulitan dan kesempitan, memaafkan manusia, menanggung gangguan dari mereka dengan tabah dan justru berbuat baik kepada mereka. Orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang bersegera meminta ampun dan taubat manakala mereka terjatuh dalam perbuatan keji atau menzalimi diri mereka sendiri.

Jenis-Jenis Potensi Yang Ada Pada Diri Manusia

Menurut Fuad Nashori (2003: 89) manusia memiliki beragam potensi diantaranya adalah sebagai berikut:
1)      Potensi Berfikir
Manusia memiliki potensi berfikir.Seringkali Alloh menyuruh manusia untuk berfikir.Maka berfikir. Logikanya orang hanya disuruh berfikir karena ia memiliki potensi berfikir. Maka, dapat dikatakan bahwa setiap manusia memiliki potensi untuk belajar informasi-informasi baru, menghubungkan berbagai informasi, serta menghasilkan pemikiran baru.

2)      Potensi Emosi
Potensi yang lain adalah potensi dalam bidang afeksi/emosi. Setiap manusia memilki potensi cita rasa, yang dengannya manusia dapat memahami orang lain, memahami suara alam, ingin mencintai dan dicintai, memperhatikan dan diperhatikan, menghargai dan dihargai, cenderung kepada keindahan.
3)      Potensi Fisik
Adakalanya manusia memilki potensi yang luar biasa untuk membuat gerakan fisik yang efektif dan efisien serta memiliki kekuatan fisik yang tangguh.Orang yang berbakat dalam bidang fisik mampu mempelajari olah raga dengan cepat dan selalu menunjukkan permainan yang baik.

Pengertian Potensi Diri

kata potensi itu adalah serapan dari bahasa Inggris: potencial. Artinya ada dua kata, yaitu, (1) kesanggupan; tenaga (2) dan kekuatan; kemungkinan.Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia, definisi potensi adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan, kekuatan, kesanggupan, daya.Intinya, secara sederhana, potensi adalah sesuatu yang bisa kita kembangkan.Sedangkan diri masih manurut Udo Yasmin Efendi Majdi (2007: 92) adalah akumulatif dari pikiran kita. Jadi Potensi diri adalah kemampuan yang kita miliki yang bisa dikembangkan.

Menurut Slamet Wiyono(2006:37) potensi dapat diartikan sebagai kemampuan dasar dari sesuatu yang masih terpendam didalamnya yang menunggu untuk diwujudkan menjadi sesuatu kekuatan nyata dalam diri sesuatu tersebut. Dengan demikian potensi diri manusia adalah kemampuan dasar yang dimiliki manusia yang masih terpendam didalam dirinya yang menunggu untuk diwujudkan  menjadi suatu manfaat nyata dalam kehidupan diri manusia. Apabila pengertian potensi manusia dikaitkan dengan pencipta manusia, Alloh SWT, maka potensi diri manusia dapat diberi pengertian sebagaikemampuan dasar manusia yang telah diberikan Alloh SWT sejak dalam kandungan ibunya sampai pada saat tertentu (akhir khayat), yang masih terpendam didalam dirinya, menunggu diwujudkan menjadi sesuatu manfaat nyata dalam kehidupan diri manusia didunia ini dan diakhirat nanti.
Menurut Endra K (2004: 6) potensi bisa disebut sebagai kekuatan, energi, atau kemampuan yang terpendam yang dimiliki dan belum dimanfaatkan secara optimal. Potensi diri yang dimaksud disini suatu kekuatan yang masih terpendam yang berupa fisik, karakter, minat, bakat, kecerdasan dan nilai-nilai yang terkandung dalam diri tetapi belum dimanfaatkan dan diolah.
Sedangkan Sri Habsari (2005: 2) menjelaskan, potensi diri adalah kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh seseorang baik fisik maupun mental dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan sarana yang baik. Sedangkan diri adalah seperangkat proses atau ciri-ciri proses fisik, perilaku dan psikologis yang dimiliki.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa “potensi diri adalah kemampuan dasar yang dimiliki oleh seseorang yang masih terpendam dan mempunyai kemungkinan  untuk dikembangkan  jika didukung dengan latihan dan sarana yang memadai

Kenapa Harus Menjauhkan Diri Dari Prasangka Buruk?

Prasangka merupakan dugaan terhadap sesuatu yang beum tentu benar adanya. Tidak semua prasangka adalah buruk karena ada prasangka yang bersifat baik ataau positif dan ada pula prasangkan yang bersifat buruk atau negative. Prasangka baik atau positif adalah jalan Alloh, sedangkan prasangka buruk atau negative adalah jalan setan. Untuk mencapai keberhasilan dan kebahagiaan hidup maka manusia di ajarkan agara jangan terlalu banyaak berprasangkan terhadap orang lain, karena sebagian persangkaan adalah perbuatan dosa (Slamet Wiyono, 2006)
Alloh berfirman:
Hai orang yang beriman, janganlah terlalu banyak sangka menyangka. Sungguh sebagian persangkaan adalah dosa. Janganlah saling memata-matai, dan janganlaah saling memfitnah…”(QS.Al Hujuraat: 12)
Nabi SAW bersabda, “Jauhilah prasangka (buruk), sebab prasangka (buruk) adalah dusta yang paling buruk. Seseorang juga pernah bertanya pada Amirul mukminin Ali, “Berapa jarak antara benar dan salah?” Beliau meletakkan empat jari tangannya di antara mata dan telinga lalu menjawab, “Apa yang kau lihat adalah benar, dan sebagian besar yang di dengar oleh telingamu tidaklah benar (Gulam Reza Sultani, 2006).
Ciri-Ciri Prasangka Buruk
Menurut Khalil A. Khavari (2000) orang yang berprasangka hampir selalu membenarkan sikap negatifnya dengan menunjuk sifat buruk yang di anggap mencirikan kelompok sasarannya: Mereka bodoh dan malas, memiliki cara hidup kotor, dan seterusnya.
Penyebab prasangka buruk
Ada berbagai penyebab munculnya prasangka buruk . Goldorn Allport yang di kutip oleh soelaeman (dalam Antonius Athosoki Gea, dkk, 2005).  Menyebutkan ada lima pendekatan dalam menentukan terjadinya prasangka, yakni:
  1. Pendekatan historis. Orang berprasangka kerena dia memang sudah di persiapkan dalam lingkungan ataua kelompoknya untuk hidup berprasangka kepada orang atau kelompok tertentu.
  2. Pendekatan sosio-kultural dan situasional. Pendekatan ini menekankan pada kondisi saat ini sebagai penyebab timbulnya suatu prasangka, khususnya perbedaan-perbedaan.
  3. Pendekatan kepribadian. Pendekatan ini mengatakan bahwa seseorang berprasangka karena ia merasa frustasi, dan akibatnya ia berlaku agresif. Frustasi terjadi ketidakmampuan melakaukan perlawanan tepat terhadap keadaan yang menekan diriya.
  4. Pendekatan fenomenalogis. Pendekatan ini menekankan pada bagaimana individu memandang dan mempersiapkan lingkungan. Prasangka timbul berdasarkan persepsinya. Bisa terjadi bahwa sesuatu yang sudah menjadi penyebab timbulnya prasangka. Misalnya orang yang selalu berprasangkand dengan ibu atau anak tiri.
  5. Pendekatan naïve. Pendekatan ini menyoroti objek prasangka dan tidak menyoroti individu berprasangka. Umpamanya, orang “A” brprasangkan pada orang “B” lebih dissebabkan oleh sifat yang di miliki oleh orang “B” itu sendiri. Seperti: malas, kotor, bodoh, dsb
Dampak Negatif Prasangka Buruk
Menurut Khalil A. Khavari (2000) orang-orang selalu menjadi korban prasangka. Korban-korban ini menanggung berbagai dampak negative. Sebagian dampak negative itu adalah sebagai berikut:
  • Neurotisisme. Kecemasan, tergerusnya kepercayaan diri dan skit hati dapat menjadi satu komplikasi dan menimbulkan beragam penyakit psikologis.
  • Ketakutan. Menajdi terlalu berhati-hati. Mengalami kesulitan besar untuk memapak orang-orang dan tempat-temapat yang mengganggu, menolak, dan menghinanya.
  • Penyangkalan. Jika mungkin, menyangkal keanggotaan dirinya pada kelompok sasaran prasangka. Misalnya dia mengubah namanya untuk menyamarkan identitasnya
  • Menarik diri. Pindah kedaerah lain, menacari pekerjaan lain
  • Apatis. Berusaha menyembunyikan perasaannya yang terluka dengan berpura-pura tak merasa terluka dan tak terganggu oleh perlakuan buruk yang di alamtkan kepadanya.
  • Membadut. Menertawakan diri sendiri dan kelompoknya. Berpura-pura bahwa segalanya adalah lelucon besar, dan mengamini pelakuan kasar kawan-kawannya.
  • Militan. Memberontak dan melawan penindasnya. Reaksi kasar ini dapat mendorongnya berbuat antisocial dan menggalang gerakan secara kelompok
  • Agresi internal. Menjadikan kelompoknya sendiri sebagai sasaran rsas frustastasi dan kemarahannya dengan aktif mencela dan menganiaya anggota kelompoknya.
  • Agresi eksternal. Menjadikan kelompok lain, adatnya yang lebih lemah, sebagai sasaran rasa frustasi dan kemarahannya.
Metode Pengobatan Penyakit Berbahaya Ini
Menurut Gulam Reza Sultani (2006) Penyakit mematikan ini dapat di obati dengan dua metode. Pertama, orang harus mengenali penyakit ini dan senantiasa mencamkan akibat-akibat burukunya. Kedua, dia harus berusaha sekuat tenaga agar kultur Islam yang mulia mendominasi dirinya dan masyarakatnya, selalu bahwa Alloh senantiasa mengawasi dan melindungi kita bahwa Dia adalah Mahatahu, Alloh Maha Melihat lagi Maha Mengetahui. Dia pasti tahu bahkan pemikiran dan imajinasi kita: “Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang di sembunyikan di hati.” (QS Al Mu’min 40:19)

Mengajar Dengan Empati dan Cinta

Salah satu hal yang paling berbahaya dilakukan guru apabila menganggap peserta didik sebagai objek pendidikan, yang tidak memiliki perasaan, tidak memilki masalah dan akan mampu menerima segala informasi yang mereka sampaikan.
Dan ternyata di dunia pendidikan kita masih ada guru-guru semacam itu. Mereka menghukum seenaknya, membuat pernyataan yang menjatuhkan bahkan tidak jarang juga guru yang masih melakukan tindak kekerasan untuk memberikan pelajaran kepada sang murid.
Hal-hal di atas sungguh disayangkan, karena jujur mutu pendidikan tidak akan berubah jika perilaku gurunya masih seperti itu.
Apa yang menyebabkan itu terjadi?
Para ahli pendidikan sering menjelaskan bahwa mengajar itu harus penuh empati dan rasa cinta. Empati kepada murid dan cinta kepada pekerjaan mereka. Jika ada kasus seperti yang dipaparkan sebelumnya, saya memprediksi bahwa guru-guru tersebut kurang memiliki rasa empati dalam mengajar dan kurang cinta terhadap pekerjaan merek.
Mungkin akan ada yang membantah begini? Enak saja dibilang tidak cinta, saya tiap hari masuk kok, banyak mengikuti seminar, kalau pun saya memperlakukan siswa seperti itu, semua demi kebaikan mereka”. Mungkin yang disampaikan tersebut benar, tapi sayangnya banyak dari mereka yang tiap hari masuk hanya sekedar rutinitas, banyak juga yang mengikuti seminar karena untuk memperbanyak tunjangan. Hehe..
Tapi tidak usah berkecil hati, ada juga kok guru yang mengajar benar-benar tulus, dia ngajar penuh empati dan penuh cinta terhadap murid dan pekerjaannya. Bahkan dia rela mengeluarkan uang pribadi hanya karena ingin berdedikasi buat dunia pendidikan. Namun harus diakui bahwa keberadaan guru yang seperti ini tidak banyak. Karena bukan rahasia bahwa sebagian besar mutu guru di Indonesia masih dalam kategori rendah.
Terus bagaimana kita harusnya mengajar?
Pertama, mengajarkan dengan empati. Artinya cobalah kita mau merasakan apa yang dirasakan oleh siswa. karena sering juga saya menemui bahwa siswa itu banyak masalah, tertekan dengan pelajaran yang terlalu sulit, bahkan tidak jarang mereka tidak mendapatkan motivasi belajar dari keluarga. Jika yang ada seperti ini apakah mungkin materi pelajaran yang kita berikan mereka terima. Saya rasa kecenderungannya kecil. Tapi kalau kita mau mencoba melihat dari sisi siswa, mereka itu butuh di mengerti, dipahami, bahkan kalau perlu dibantu mencari solusi atas permasalahan yang mereka cinta.
Kedua, Cintailah pekerjaan Anda seperti anda mencitai istri,suami, anak, atau kekasih Anda. Saya yakin apapun akan Anda lakukan untuk orang yang Anda cintai. Bahkan terkadang anda rela melakukan apa saja asal mereka bahagia. Sebagai guru andapun bisa mencintai pekerjaan Anda layaknya Anda mencintai orang yang Anda cintai. Tentu cinta yang ditunjukkan agak sedikit berbeda, namun tujuannya sama yaitu ingin memberikan yang terbaik sesuatu atau orang yang Anda cintai.
Tingkatkan empati kita dan penuhi rasa cinta, dengan begini insya Allah kita adalah calon-calon guru yang benar-benar menjadi agen dari perubahan, dan akan menjadi salah satu pilar kemajuan suatu bangsa.

Belajar Mengambil Keputusan Yang Tepat

Belajar mengambil keputusan secara tepat adalah salah satu hal yang penting bagi orang-orang yang ingin maju, dan maraih kesuksesan hidup. Di sadari atau tidak, kita selalu di hadapakan pada berbagai macam setiap hari, setiap waktu dan setiap saat. Dan keputusan yang kita ambil tersebut akan berdampak pada kehidupan kita saat itu atau di masa yang akan datang. Salah mengamabil keputusan maka anda harus bersiap untuk menaggung resiko dari keputusan tersebut.
Sebuah contoh kecil saya pernah punya teman yang bisa di katakana gagal dalam mengambil sebuah keputusan. Pada saat itu ia di hadapkan pada keputusan tentang investasi usaha, yang menurut dia akan menjadikan dia menjadi orang kaya. Tanpa sebuah pertimbangan yang panjang, teman saya tersebut memutuskan menginvestasikan uangnya untuk sebuah usaha yang di yakini akan mengantarkannya pada kesuksesan. Tapi saya tahu betul bahwa teman saya tidak punya pengalaman yang cukup tentang dunia usaha yang akan di masukinya. Cerobohnya teman saya, ia tidak pernah mau mencar informasi tentang usahaa tersebut, bahkan dia tidak pernah mau mendiskusikan hal iti dengan temana-temannya yang lain, yang sudah punya pengalaman di bidang usaha seperti yang ia jalani. Alhasil selang beberapa bulan ia harus menerima pil pahit bahwa ia kena tipu dan semua uangnya raib di bawa orang. Yang paling parah hal itu berdampak pada kehidupan keluarganya, karena keadaan keuangan keluarga melemah, akhirnya si istripun pergi merantau untuk mencari uang. Lagi-lagi masalah datang, setelah beberapa bulan istrinya merantau, si istri menggungat cerai teman saya, dan dalam proses yang tidak begitu lama, mereka berdua resmi bercerai. Apapun yang terjadi dalam kehidupan teman saya tersebut, harusnya menjadi sebuha pelajaran bagi kita bahwa salah mengambil keputusan, bisa berdampak buruk pada kehidupan kita.
Contoh narasi di atas hanya satu contoh kecil tentang pentingnya mengambil keputusan secara tepat. Saya yakin hal serupa juga sering anda lihat di lingkungan sekitar anda. memang tidak bisa pungkiri bahwa di dunia ini tidak seorangpun lahir dengan kemampuan mengambil keputusan dengan baik. Dengan kata lain kemampuan mengambil keputusan butuh proses belajar dan pengalaman yang memadai, hingga akhirnya seseorang mampu mengambil keputusan secara tepat.

Manajemen pengambilan keputusan

Menurut Maria Assumpta Rumanti (2002) Proses mengambil keputusan pada dasarnya terletak pada pengetahuan yang sangat akurat dan berbeda-beda. Hal tersebut tergantung pada permasalahannya. Dengan kata lain, untuk mengambil keputusan perlu manajemen yang baik banyak melakukan pertimbangan.
  1. Manajemen yang bagaimana? Mana yang mendapat tekanan?Ingat pada perencanaan, pengorganisasian, pendelegasian, pengawasan, evaluasi per kegiatan dan evaluasi keseluruhan. Keempatnya saling berkaitan, tetapi bisa jadi tidak mempunyai bobot yang sama
  2. Fase-fase proses pengambilan keputusan, dari informasi, masalah yang masuk, perencanaan, gambaran masalah, pertimbangan, keutusan
  3. Penentuan masalah pokok, perlu alternative masalah
  4. Alternatif yang d temukan perlu di olah
  5. Alternatif masalah yang di analisis lagi untuk kemungkinan munculnya alternative lain
  6. Pilihan dari alternative
  7. Memperhatikan hal-hal yang memeprngaruhi proses pengambilan keputusan
  8. Pengambilan keputusan dan kaitannya dengan struktur organisasi
  9. Pengambilan keputusan, hubungannya dengan komunikasi
  10. Pengambilan keputusan, hubungannya denfgan rasionalitas
  11. Macam-macam pengambilan keputusan

Langkah Mengambil Keputusan Secara Tepat

Dari berbagai macam keterangan di atas di bawah ini saya akan menunjukkan bagaimana langkah-langkah mengambil keputusan secara tepat. Langkah-langkah tersebut dapat di uraikan sebagai berikut:

Mengenali masalah
Sebelum mengambil keputusan maka hal pertama yangh harus anda lakukan adalah mengenali masalah yang anda hadapi. Deskripsikan masalah anda denngan jelas, kalau perlu catatlah dalam buku pribadi anda supaya anda bisa lebih memahami masalah yang ada hadapi secara jelas. Banyak sekali orang yang  memiliki masalah, tapi mereka sendiri tidak bisa merumusakan masalah tersebut, sehingga sulit bagi mereka untuk mengambil sebuah keputusan yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Jadi mengenali masalah, mengetahui latar belakang penyebab masalah adalah faktor utama dalam mengambil sebuha keputusan secara tepat.

Cara Mengendalikan Emosi

Mengendalikan emosi dalah salah satu cara yang akan menjadikan diri kita lebih sehat mental dan komunikatif. Coba anda bayangkan bagaimana rasanya jika diri ini di kuasai emosi? Saya sendiri pernah merasakan bagaimana saat emosi mengendaliakan diri saya. Hal yang jelas pernah saya rasakan adalah:
  1. Logika melemah, ada kecenderung berkata dan bersikap di luar kendali.
  2. Kepala pusing, hal ini di akibatkana karena ion negative yang di pancarkan dari emosi yang tidak terkendali
  3. Sulit di ajak berbicara
  4. Energi terkuras habis, hal ini saya rasakan setelah emosi saya mulai menurun dan saat itu juga saya merasa badan saya lemas dan sakit semua.
  5. Adanya kegelisahan dan kecemasan di dalam diri, tapi saya sendiri sulit menjelaskannya dengan kata yang menjadi penyebabnya. Yang saya rasakan tiba cemas dan gelisah begitu saja.
Beberapa hal di atas adalah hal-hal yang pernah saya rasakan saat emosi sedang mengendalikan diri saya. Saya yakin anda juga punya pengalaman tersendiri, bagaimana saat anda sedang emosi. Terlepas dari hal tersebut kita pasti sepakat bahwa emosi yang tidak terkendali tidak akan membawa manfaat untuk diri kita apalagi terhadap orang lain.
Marah adalah salah satu emosi yang harus kita waspadai dan kita kendalikan. Marah boleh, tapi kalau tidak tepat situasi dan kondisnya marah bisa menjadi boomerang buat diri kita sendiri. Untuk itulah perlu sekali bagi kita untuk mengatahui bagaimana cara mengedalikan emosi secara tepat.

Cara Mengendalikan Emosi

1.      Pergi dari sumber masalah
Ini hal pertama yang bisa anda lakukan. Kenapa harus pergi dari sumber masalah supaya kita tidak berlarut terlalu dalam dalam emosi. Misalnya saja anda sedang marah atau jengkel dengan seseorang, kalau anda tetap di tempat dimana anda marah dan jengkel, maka akan sulit bagi anda untuk meredam emosi, yang ada anda akan semakin tersulut amarah, karena biasanya orang yang kita marah dan kita kengkeli juga gak mau mengalah. Kalau dia mau mengelah dan pergi mungkin anda tidak perlu pergi, tapi kalau dia tidak mau mengalah, maka sebaaiknya anda yang mengalah. Pergi dari sumber masalah bukan berarti lari lo ya, tapi menghindari untuk kebaikan.
2.      Silahkan anda cuci muka atau ambil air wudhu.
Di percaya atau tidak air bisa mendinginkan emosi yang sedang bergejolak. Hal ini sering saya lakukan ketika saya lagi dalam keadaan emosi. Sejenak setelah mencuci muka atau wudhu, maka pikiran akan sedikit lebih tenang. Kalau hal ini belum juga mempan maka silahkan anda mandi keramas, siram semua badan anda dengan air.
3.      Refresing atau merileks pikiran
Ada banyak cara untuk melepas kepenatan emosi. Carilah tempat yang suasananya tenang. Kemudian carilah kenyamanan diri anda bisa dengan tiduran sambil mendengarkan music slow, atau duduk-duduk sambil melihat pemandangan alam, dan masih banyak lagi yang lain. Silahkan anda cari sendiri kenyamanan anda.
4.      Curhat dengan sahabat
Jika memang di perlukan anda bisa mencurahkan apa yang anda rasakan kepada sahabat anda. Namun anda juga perlu hati-hati, curhatlah dengan orang yang bisa di percaya dan bisa memahami anda. Jangan asal saja cerita dengan orang lain.
5.      Segera ambil solusi penyelesain masalah setelah emosi anda mereda
Setelah emosi anda mereda segeralah cari solusi untuk menyelesaikan masalah yang anda hadapi. Jangan menunggu besok atau besok lagi, lebih cepat anda menyelesaikan masalah maka itu lebih baik bagi diri anda dan orang lain di sekitar anda.
Beberapa hal di atas adalah sebuah opini jadi berhasil dan tidaknya tergantung dari keseriusan anda untuk mengendalikan emosi. Kalau ada yang tahu cara yang lain silahkan tambahkan di kotak kokentar. Semoga bermanfaat.

Cara Merubah Hari yang Buruk Menjadi Menyenangkan

Dalam keadaan tertentu terkadang kita mendapati hari kita begitu tidak menyenangkan. Kita bangun tidur dalam suasana hati yang tidak menyenangkan, pekerjaan yang kita kerjakan terlalu berat, badan kita capek bukan main, kita stres karena belum menemukan solusi permasalah kita yang lalu, dan masih banyak lagi yang lain.
Hal-hal ini sering kali mengganggu, membuat kita kesal dan kecewa. Kita menyalahkan diri sendiri bahkan orang lain yang tidak tau apa-apa bisa kena sasaran kemarahan kita.
Jika keadaan seperti ini menyerang Anda, apakah Anda akan menghadapi hari Anda dengan penuh rasa jengkel. Semoga saja tidak seperti itu. Saya yakin Anda tetap ingin melakukan suatu hal yang terbaik dalam hari Anda, meskipun keadaannya sedang kacau balau.
Berikut ada beberapa cara yang bisa Anda terapkan untuk mengubah hari buruk Anda menjadi lebih menyenangkan dan Anda akan tetap memenangkan hari Anda dengan lebih baik.
Cara 1. Banyak senyum
Hadapi dengan senyuman semua yang terjadi biar terjadi,,,,(dewa 19)
Tahu syair lagu itu kan,,,kalau Anda penikmat musik saya yakin tahu, tapi kalau gak tahu juga gak masalah.
Baik, langsung saja pertama yang perlu Anda lakukan hanyalah tersenyum, seberat apapun masalah yang Anda hadapi hari ini, cobalah untuk tetap tersenyum. Mungkin Anda akan bilang bagaimana tersenyum lagi jengkel kok..! Nah itu yang jadi masalah, kalau Anda terus jengkel masalah gak selsai, malah keadaan bisa semakin memburuk. Tidak usah terlalu memikirkan perasan dulu, yang perlu Anda lakukan hanya tersenyum.
Ni saya kasih tahu teman,Tersenyum akan membantu mengurangi stres Anda, Anda akan menemukan diri Anda dalam suasana hati yang lebih baik dan Anda akan dapat mengambil tindakan yang lebih positif. Penelitian telah menunjukkan bahwa tersenyum melepaskan endorfin, pembunuh rasa sakit alami, dan serotonin. Bersama tiga bahan kimia kuat membuat kita merasa baik. Tersenyum adalah obat alami.
Sekarang Pasang senyum termanis Anda,  kemudian cobalah untuk memikirkan sesuatu yang negatif tanpa kehilangan senyum.
Cara 2. Sharinglah dengan teman dekat Anda
Sharing dengan teman yang benar-baner peduli, akan sangat membantu Anda dalam mengatasi perasaan galau yang Anda rasakan. Luangkan sedikit waktu Anda untuk berbicara dengan orang-orang yang positif tersebut, dengan begitu Anda akan lebih tenang dalam menghadapi masalah yang Anda hadapi hari ini. Orang-orang ini tidak hanya akan membantu dan mendukung Anda, tetapi akan membantu meningkatkan suasana hati Anda. Tapi hati-hati memilih teman sharing, jangan sampai Anda sharing dengan orang-orang yang negatif. Orang-orang negatif hanya akan membuat Anda semakin galau.
Jadi, sharinglah dengan teman yang positif dan bahagia, dengan begitu Anda akan terlular virus bahagaia
Cara 3. Lakukan meditasi
Pernahkah Anda meditasi? Atau jangan-jangan Anda tidak pernah meditasi, hehehe. Kalau belum pernah cobalah untuk melakukan meditasi, cari tempat yang cukup tenang. Meditasi adalah alat yang fantastis untuk membantu Anda masuk ke suasana hati yang lebih baik. Hanya lima menit meditasi dapat memberikan Anda waktu yang dibutuhkan untuk keluar dari apa yang menekankan pikiran Anda. Hal ini juga membantu mematikan respon stress dan membuat Anda kembali normal.
Cara 4. Bersyukur
Bersyukur, ini adalah kunci kebahagiaan yang tidak bisa diragukan kebenarannya. Tanyakan kepada diri sendiri apa yang Anda harus syukuri hari ini. Cobalah temukan beberapa hal yang harus Anda syukuri. Jika ini berhasil Anda lakukan, Anda akan mencapai pandangan baru pada hari itu juga. Syukur memiliki tumpukan manfaat untuk mengatasi stres! So,bersyukurlah dalam keadaan yang paling buruk sekalipun.
Cara 5. Buatlah untuk refreshing
Refreshing itu penting lo,…Jika Anda bisa mengambil waktu untuk sekedar minum kopi atau untuk mendengarkan musik atau yang lain, Anda akan bisa menekan rasa frustasi Anda. Atau Anda bisa juga melakukan jogging, atau jalan santai. ini akan membantu Anda merasa lebih baik. Jika Anda bisa melakukan  beberapa hal ini, mungkin Anda bisa mendapatkan hari Anda menjadi lebih baik, minimal Anda akan marasa lebih semangat.
Cara 6. Rubah persepsi Anda
Satu hal yang akan membuat perbedaan yang sangat besar adalah dengan mengubah pandangan atau persepsi  Anda dari situasi yang Anda hadapi . Jika Anda mempertimbangkan situasi yang Anda hadapi  sebuah ‘ancaman’ maka Anda bisa memaksa diri untuk memikirkan bahwa ini adalah  ’tantangan’. Dengan ini Anda akan mulai melihat semua hal yang dapat Anda lakukan, untuk membuat hari Anda menjadi lebih baik.
Cara 7. Cobalah untuk mencari apa yang salah
Jika masalah datang menyerang pada hari-hari Anda, maka jangan hanya mengeluh dengan menyalahkan diri sendiri dan orang lain. tapi cobalah untuk mencari apa yang salah. Jika Anda merasa terlalu terbebani dengan tugas yang sangat berat, cobalah untuk memecahnya  ke dalam langkah-langkah tindakan kecil. Jika Anda merasa tidak enak badan segeralah pergi ke dokter atau bersitirahat, jangan mamaksakan diri jika Anda memang dalam keadaan yang tidak sehat.
Cara 8. Tetaplah tawakal dan berdoa
Untuk hal yang satu ini, tidak bisa Anda tinggalkan selain Anda melakukan ke 7 hal sebelumnya, Anda pun harus tetap tawakal dan berdoa, karena semua masalah ada solusinya. Tuhanlah yang akan menolong Anda, melui berbagai upaya yang Anda lakukan tadi Tuhan pasti akan memberi Anda kemudahan.
Ke depalan hal di atas layak Anda coba, saya berharap ini akan membantu Anda dalam menghadapi hari-hari yang kurang baik.
Jika Anda merasa punya cara-cara yang lain silahkan sharing dengan menuliskannya di kolom komentar, Selamat mencoba dan nikmati hari Anda dengan menyenangkan.

Yakinlah Pertolongan Itu Pasti Ada

Teman-teman dalam tulisan ini saya ingin berbagi dua cerita kepada Anda. Cerita ini mengandung manfaat yang Insya Allah sangat berguna bagi kita pada saat menghadapi kesusahan hidup.
Cerita pertama berasal dari seorang kawan yang mengalami ujian hidup harus berpisah dengan istri dan anaknya. Perpisahan tersebut diakibatkan tidak adanya kecocokan antara kedua belah pihak. Karena kejadian ini motivasi dan semangat teman saya mengendor. Pernah suatu ketika ia berusaha untuk membujuk istri untuk baikan, namun apa yang terjadi ia malah diusir.
Setelah ditimpa masalah keluarga, ia harus di benturkan juga pada masalah lain yaitu ia tidak punya pekerjaan. Ia pernah merasa kebingungan karena uang sudah habis, ia hanya punya lima ribu rupiah. Saat itu dia bingung mau di pakai untuk makan atau untuk biaya transport. Diantara kebimbangan akhirnya dia memutuskan untuk sholat. Di saat itu ia memohon diberikan jalan keluar oleh Allah, entah apa yang ada dalam pikiran teman saya, ia pun memasukkan uangnya yang lima ribu di kotak amal masjid. Tidak lama kemudian pertolongan Allah datang, ia mendapatkan tawaran pekerjaan. Semenjak itu ia bekerja, kemudian ia membuka usaha dan sekarang sudah punya usaha sendiri dan memiliki 4 karyawan dengan penghasilan tiap bulan yang bisa cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sedangkan cerita kedua berasal dari beberapa teman yang merantau ke suatu wilayah yang jauh dari keramaian kota, bahkan bisa di bilang di daerah pedalaman. Di daerah tersebut semua harga bahan baku dan minyak sangat mahal. Namun begitu perputaran uang ditempat tersebut cukup stabil sehingga penduduk setempat pun tetap mampu membeli kebutuhan pokok dan minyak.
Teman-teman saya ini datang ke sana dengan harapan bisa mengais rejeki di wilayah tersebut. Namun Tuhan punya kehendak lain, pekerjaan sepi teman-teman saya sering menganggur. Namun satu hal yang saya salut dengan mereka,  ditengah susahnya mencari uang mereka tetap tidak melupakan sholat. Asal teman-teman tahu untuk melaksanakan sholat jumat teman-teman saya harus mengeluarkan minimal 150-200ribu/orang untuk transport. Karena mereka tidak hanya satu orang tentunya setiap hari jumpat mereka harus mengeluarkan uang yang segitu banyak untuk pergi ke masjid untuk sholat jumat. Seperti tadi saya katakan mereka jarang bekerja, terus dari mana mereka dapat uang. Inilah salah satu rahasianya, mereka mengatakan setiap hari jumat mereka selalu punya uang. Tuhan selalu menolong mereka untuk tetap bisa menjalankan apa yang sudah mereka niatkan dalam hati. Sungguh pertolongan Allah selalu ada setiap saat untuk hambanya.
Dari kedua cerita di atas ada satu hikmah yang bisa kita ambil, niat baik dan doa adalah kunci jalan keluar. Dua cerita di atas menunjukkan kepada kita bahwa sesulit apapun hidup kita harus senantiasa meluruskan hati dan tindakan untuk tetap menjalankan perintah, memohon perlindungan dan pertolongan dari Allah. Yakinlah pertolongan itu pasti ada.

Manusia itu tidak ada yang sempurna. Setiap saat dia bisa berbuat salah dan lupa. Apa yang terjadi dalam hidup adalah ujian yang harus ditempuh. Jadi tidak perlu kita mengeluh dan bersedih hati, apalagi sampai protes kepada Tuhan dan berpikir Tuhan tidak adil. Membiarkan diri dalam keadaan ini akan membuat kita sulit bersyukur atas apa yang diberikan Tuhan.
Mengeluh memang sudah menjadi kodrat dari manusia, tapi kita harus bisa menyikapi hal tersebut secara tepat sehingga mengeluh kita pun tepat sasaran. Sesekali mengeluh adalah hal yang wajar tapi jangan menjadi kebiasaan. Karena kalau jadi kebiasaan akan menjadi karakter yang akhirnya membuat kita menjadi orang tidak bersyukur.
Ketika orang menghadapi musibah yang berat ia mengeluh, itu hal yang sebenarnya wajar. Tapi yang sering terjadi, tidak di timpa musibah pun kita mengeluh, jalanan macet kita, mengeluh, diberi tugas berat sedikit, kita mengeluh. Di beri sakit sedikit kita mengeluh, gagal mendapat pekerjaan kita mengeluh, tidak punya uang kita mengeluh, kepanasan kita mengeluh, menunggu bus terlalu lama mengeluh, dimarahin sedikit mengeluh, untung tidak banyak mengeluh, tidak bisa menemukan ide mengeluh, pacar tidak sms mengeluh begitu seterusnya….Jika hal semacam ini di biarkan dari mana kebahagiaan itu datang.
Di dalam ajaran agama apapun saya yakin mengeluh adalah perbuatan yang dilarang. Karena mengeluh menunjukkan sifat bahwa kita tidak menerima apa yang menjadi ketetapan Tuhan, dan terkesan tidak mensyukuri apa yang diberikan Tuhan. Seseorang mengeluh karena ia tidak mampu melihat sesuatu dari sudut pandang yang positif. Pikirannya lebih banyak dipengaruhi oleh bisikan-bisikan negatif yang akhirnya menggiring diri pada rasa jengkel dan ketidakpuasan atas apa yang diberikan Tuhan. Sebenarnya kalau kita mau berpikir lebih positif, diluar sana banyak orang yang tidak seberuntung kita namun tetap tegar dalam menjalani hidup. Sayangnya selama ini kita sering tidak peka dengan keadaan di lingkungan sekitar kita.
Kita memang harus waspada pada sifat yang satu ini, supaya kita tidak dikatakan manusia yang tidak bersyukur. Asal kita tahu juga mengeluh selain merugikan diri sendiri, juga akan membuat orang lain tidak nyaman dengan sikap tersebut. Contoh ada orang yang setiap hari pekerjaannya mengeluh tidak ada habisnya. Dalam hal-hal apapun dia mengeluh. Hampir setiap hari ketika ia ketemu teman selalu mengeluh, tidak masalah sepele gak masalah besar dia selalu mengeluh. Ketika itu sering kita lakukan maka orang lain pun lama-lama ogah mendengarkan keluh kesah kita. Supaya kita tidak menjadi manusia tukang mengeluh langkah yang harus di ambil adalah sebagai berikut:

1.      Jangan hanya melihat dari sudut pandang diri sendiri
Kenapa manusia mengeluh? Pada umumnya manusai mengeluh karena ia tidak bisa melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda. Ia berpikir bahwa hanya dirinya orang yang paling tidak beruntung tersebut. Padahal jika mau melihat keluar dan mau membaca apa yang ada di luar sana masih banyak orang yang tidak seberuntung dirinya. Jadi janganlah kita melihat sesuatu dari sudut pandang kita sendiri. Ada kalanya kita juga harus melihat permasalahan orang lain. Berlatihkan untuk peka terhadap apa yang terjadi diluar diri kita. Dengan begitu kita akan lebih mudah mensyukuri apa yang telah terjadi dalam kehidupan kita.

Manusia itu tidak ada yang sempurna. Setiap saat dia bisa berbuat salah dan lupa. Apa yang terjadi dalam hidup adalah ujian yang harus ditempuh. Jadi tidak perlu kita mengeluh dan bersedih hati, apalagi sampai protes kepada Tuhan dan berpikir Tuhan tidak adil. Membiarkan diri dalam keadaan ini akan membuat kita sulit bersyukur atas apa yang diberikan Tuhan.
Mengeluh memang sudah menjadi kodrat dari manusia, tapi kita harus bisa menyikapi hal tersebut secara tepat sehingga mengeluh kita pun tepat sasaran. Sesekali mengeluh adalah hal yang wajar tapi jangan menjadi kebiasaan. Karena kalau jadi kebiasaan akan menjadi karakter yang akhirnya membuat kita menjadi orang tidak bersyukur.
Ketika orang menghadapi musibah yang berat ia mengeluh, itu hal yang sebenarnya wajar. Tapi yang sering terjadi, tidak di timpa musibah pun kita mengeluh, jalanan macet kita, mengeluh, diberi tugas berat sedikit, kita mengeluh. Di beri sakit sedikit kita mengeluh, gagal mendapat pekerjaan kita mengeluh, tidak punya uang kita mengeluh, kepanasan kita mengeluh, menunggu bus terlalu lama mengeluh, dimarahin sedikit mengeluh, untung tidak banyak mengeluh, tidak bisa menemukan ide mengeluh, pacar tidak sms mengeluh begitu seterusnya….Jika hal semacam ini di biarkan dari mana kebahagiaan itu datang.
Di dalam ajaran agama apapun saya yakin mengeluh adalah perbuatan yang dilarang. Karena mengeluh menunjukkan sifat bahwa kita tidak menerima apa yang menjadi ketetapan Tuhan, dan terkesan tidak mensyukuri apa yang diberikan Tuhan. Seseorang mengeluh karena ia tidak mampu melihat sesuatu dari sudut pandang yang positif. Pikirannya lebih banyak dipengaruhi oleh bisikan-bisikan negatif yang akhirnya menggiring diri pada rasa jengkel dan ketidakpuasan atas apa yang diberikan Tuhan. Sebenarnya kalau kita mau berpikir lebih positif, diluar sana banyak orang yang tidak seberuntung kita namun tetap tegar dalam menjalani hidup. Sayangnya selama ini kita sering tidak peka dengan keadaan di lingkungan sekitar kita.
Kita memang harus waspada pada sifat yang satu ini, supaya kita tidak dikatakan manusia yang tidak bersyukur. Asal kita tahu juga mengeluh selain merugikan diri sendiri, juga akan membuat orang lain tidak nyaman dengan sikap tersebut. Contoh ada orang yang setiap hari pekerjaannya mengeluh tidak ada habisnya. Dalam hal-hal apapun dia mengeluh. Hampir setiap hari ketika ia ketemu teman selalu mengeluh, tidak masalah sepele gak masalah besar dia selalu mengeluh. Ketika itu sering kita lakukan maka orang lain pun lama-lama ogah mendengarkan keluh kesah kita. Supaya kita tidak menjadi manusia tukang mengeluh langkah yang harus di ambil adalah sebagai berikut:

1.      Jangan hanya melihat dari sudut pandang diri sendiri
Kenapa manusia mengeluh? Pada umumnya manusai mengeluh karena ia tidak bisa melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda. Ia berpikir bahwa hanya dirinya orang yang paling tidak beruntung tersebut. Padahal jika mau melihat keluar dan mau membaca apa yang ada di luar sana masih banyak orang yang tidak seberuntung dirinya. Jadi janganlah kita melihat sesuatu dari sudut pandang kita sendiri. Ada kalanya kita juga harus melihat permasalahan orang lain. Berlatihkan untuk peka terhadap apa yang terjadi diluar diri kita. Dengan begitu kita akan lebih mudah mensyukuri apa yang telah terjadi dalam kehidupan kita.

Bagaimana Menghitung Kecepatan Membaca?

Ketika pertama kali saya mengenal membaca cepat, ada hal yang saya tanyakan pada diri saya sendiri, berapa kecepatan membaca saya dan bagaimana saya bisa menghitung kecepatan membaca? Setelah mencari-cari dari berbagai buku saya pun menemukan bagaimana cara menghitung kecepatan membaca.
Dan Anda pun, akan belajar bagaimana menghitung kecepatan membaca Anda hari ini juga. Hal-hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mulai menghitung
  1. Membacalah seperti Anda membaca setiap hari. Di sini tujuannya adalah mengukur, jadi Anda harus membaca dengan jujur seperti biasanya Anda membaca. Tidak usah terburu-buru karena dihitung, santai saja anggap saja membaca Anda tidak dihitung
  2. Persiapkan alat penghitung. Tapi saya sarankan Anda menggunakan stopwatch, supaya lebih enak dalam menghitungnya
  3. Membacalah ditempat yang nyaman, supaya Anda tidak terganggu dengan kebisingan atau hal-hal lain yang mungkin mengganggu konsentrasi Anda
Tiga hal tersebut perlu Anda perhatikan, supaya Anda bisa mengukur kecepatan membaca Anda dengan lebih akurat.

Rumus Untuk Mengukur Kecepatan Membaca
Seperti yang saya kutip dalam bukunya Soedarso yang berjudul Speed Reading (Sistem Membaca Cepat dan efektif) dijelaskan bahwa rumus menghitung kecepatan membaca adalah:

Contoh: Anda membaca 2000 Kata, dalam waktu 5 menit 20 detik, kalau dihitung dalam detik 320 detik, maka kecepatan Anda
2000: 320 x 60 = 375 KPM
Setelah Anda mengetahui hasilnya, langkah selanjutnya adalah melihat tabel klasifikasi kecepatan membaca. Tabelnya adalah sebagai berikut:

Lambat 100-150 KPM
Rata-rata 150-300 KPM
Cepat 300-500 KPM
Sangat cepat 500-1.000 KPM
Super cepat Di atas 1.000 KPM
Tabel saya kutip dari buku Iwan Sugiarto dalam bukunya Mengoptimalkan Daya Kerja Otak Dengan Berpikir Holistik Dan Kreatif
Dalam contoh ini, kecepatan membacanya berarti dalam kategori cepat.
Catatan: KPM (kata per menit)adalah satuan yang digunakan untuk mengukur kecepatan membaca. Namun kadang kala ada juga yang menggunakan WPM (Word per minute), ini sama saja dengan KPM jadi tidak usah Anda permasalahkan.

Bagaimana Menghitung Jumlah Kata?
Menurut Soedarso untuk menghitung jumlah kata dalam bacaan yang Anda baca, hitung jumlah kata dalam lima baris dahulu, lalu bagilah lima. Hasilnya merupakan jumlah rata-rata per barus dari bacaan itu, lalu hitung jumlah baris yang Anda baca, dan kalikan dengan jumlah rata-rata tadi, hasilnya merupakan jumlah kata yang Anda baca, Misalnya:
Jumlah kata per baris rata-rata = 11
Jumlah baris yang Anda baca = 60
Jumlah kata yang Anda baca =11 x 60 = 660 kata
Untuk latihan ini Anda juga bisa menggunakan alternatif lain, yaitu dengan cara menuliskan bacaan dalam Microsoft Word, atau Anda tinggal copy paste aja bacaan dari internet atau koleksi tulisan Anda dalam Microsoft word. Di Microsoft word Anda akan lebih mudah mengetahui jumlah kata, Anda bisa lihat di pojok kiri bawah, di sana sudah tertera berapa jumlah kata yang ada dalam Microsoft word. Untuk bisa membaca lebih baik, Anda bisa print bacaan tersebut. Kemudian Anda sudah siap membaca. Demikianlah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menghitung kecepatan membaca. Semoga bermanfaat.

Hari Esok Anda Ditentukan Oleh Respons Anda Saat Ini !

Bersikap Terhadap Masa Lalu

Setiap orang pasti punya masa lalu. Ada yang masa lalunya baik-baik saja, namun ada juga yang masa lalunya kelam. Tapi setiap orang punya cara menyikapi masa lalunya masing-masing. Ada yang masa lalunya bahagia, tapi saat ini hidupnya kelam. Kebalikannya ada yang masa lalunya kelam, tapi saat ini bahagia. Namun ada juga yang masa lalunya kelam sampai sekarang masih tetap kelam, ada juga yang masa lalunya bahagia sampai sekarang ia tetap bahagia
Keterangan di atas dapat saya gambarkan dalam kolom berikut!
No Masa lalu Saat ini Masa Depan
1 Bahagia (Banyak harta, hidup kecukupan, usaha lancar dll) Kelam (Harta habis, hidup kekurangan, usaha bangkrut) ?
2 Kelam (Sering gagal, hidup kekurangan, pesimis, minim pengalaman dll) Bahagia (Menikmati keberhasilan, hidup berkecukupan, cerdas dan banyak pengalaman, dll) ?
3 Bahagia (Banyak harta, hidup kecukupan, keluarga bahagia, dermawan, dll) Bahagia (keadaanya tidak berubah, malah lebih baik) ?
4 Kelam (Hidup kekurangan, sering gagal, impian belum terwujud, suka mengeluh, dll) Kelam (keadaan tidak berubah, ada yang lebih buruk) ?

Dari gambar di atas ada bagian yang saya isi tanda tanya, itulah nanti yang akan saya bahas dalam sub selanjutnya. Saat ini kita fokus dulu pada dua kolom sebelumnya. Kenapa isi dan kolom itu berubah, namun juga ada yang tetap?  Inilah yang saya sebut kemampuan bersikap terhadap masa lalu. Hal ini yang telah mempengaruhi bagaimana kehidupan kita pada saat ini.

Bangkit Dari Keterpurukan




Bangkit dari keterpurukan bukanlah hal yang mudah untuk di lakukan. Saya pernah mengalami hal ini selama bertahun-tahun. Sungguh rasanya sangat tidak menyenangkan dan membosankan. Bagaimana tidak, sehari-hari aktivitas yang saya lakukan hampir tidak ada yang bermakna. Hidup menganggur tidak punya pekerjaan, terjerumus dalam pergaulan yang salah dan hampir kehilangan mimpi dan cita-cita. Itulah keterpurukan hidup yang pernah saya alami.
Seperti di awal tadi saya katakan, memang tidak mudah bangkit dari keterpurukan, terlebih jika keterpuruan itu kita alami dalam masa yang cukup lama. Tapi itu adalah bagian dari masa lalu saya dan tidak akan pernah akan saya ulang lagi saat ini ataupun di masa yang akan datang. Melalui artikel ini saya ingin berbagai kepada teman-teman semua bagaimana caranya kita keluar dari keterpurukan dan bisa meraih tujuan hidup yan kita impikan. Cara-cara tersebut dapat saya jelaskan sebagai berikut:

Bergaulah dengan orang-orang yang memiliki motivasi
Jika kita mengalami keterpurukan yang cukup lama, rasanya sangat sulit bagi kita untuk memulia sebuah perubahan. Dari itulah penting sekali bagi kita untuk memilih pergaulan. Tidak bisa di pungkiri bahwa pergaulan memegang peranan penting dalam memotivasi diri kita, yang akhirnya akan memupuk motivasi diri kita menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kita juga harus tahu, bahwa untuk mencapai kesadaran itu ada dua cara, pertama: sadar dengan sendirinya, kedua sadar karean bantuan orang lain/motivasi dari orang lain. Kalau kita merasa sulit mencapai kesadaran sendiri, maka kita butuh orang lain untuk menyadarkan kita dan hal itu akan bisa terwujud jika kita pandai memilih sebuah pergaulan yang benar. Jadi bergaulan dengan orang yang memiliki motivasi tinggi dan hindarilah bergaaul dengan para pemalas dan para pengkhayal, karena hal itu hanya akan merugikan anda.

Belajarlah dari pengalaman hidup orang lain
Setelah anda memiliki pergaulan yang benar, selanjutnya anda harus mau belajar dari pengalaman mereka bagiamana caranya memupuk motivasi dalam menjalani hidup. Memang tidak semua pengalama hidup bisa kita terapkan dalam diri kita, tapi setidaknya anda bisa menjadikan pengalaman hidup orang lain sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan dan menjalani hidup. Ambilah yang berguna untuk anda dan buang hal-hal yang tidak berguna. Jika anda berhasil menerapkan hal ini maka anda satu tahap telah siap menjadi manusia pembelajar.

Mulailah susun ulang cara berpikir anda
Semua hal di awali dari cara bepikir, jika cara bepikir kita benar maka besar kemungkinan kita akan bersikap dan bertindak secara benar, tapi jika pola pikir kita salah besar kemungkinan sikap dan tindakan kita juga akan salah. Untuk itulah mulai dari sekarang luruskan cara bepikir kita, jangan sekali-kali kita berpikir, bahwa Tuhan tidak sayang sama kita, atau Tuhan tidak adil dengan diri kita. Ambilah hal-hal yang positif dari segala hal yang telah kita alami dalam hidup ini, meskipun itu sebuah kegagalan atau sebuah keterurukan. Yakinlah bahwa apa yang terjadi ini hanyalah ujian yang akan mengantarkan kita pada kehidupan yang lebih baik

Hidup Harus Selalu Optimis

Hidup harus selalu optimis, itulah sikap mental yang harus di bangun untuk memulai sebuah perubahan. Kalau saat ini kita masih hidup dalam keadaan yang belum jelas, mimpi-mimpi kita belum terwujud, tidak usah bersedih hati kesempatan sukses masih terbuka lebar bagu kita semua. Sering saya mendengar orang berkata, saya ini sudah berusaha maksimal, tapi hidup saya tetap saja belum berubah, mungkin ini memang sudah nasib saya. Apakah anda juga pernah mendengar orang di sekitar anda berkata demikian atau malah mungkin anda pernah mengatakan hal seperti itu.
Perlu anda ketahui teman, sebenarnya perkataan seperti itu adalah kata-kata orang pesimis dengan hidup. Mungkin bagi mereka yang berkata demikian, mereka sudah merasa melakukan hal yang maksimal. Tapi kalau menurut saya belum. Kenapa belum? karena mereka masih hidup, mereka masih bisa berpikir, dan mereka masih punya Tuhan. Kita harus sadar, bahwa nasib itu ada di tangan kita sendiri. Tuhan tidak akan merbah nasib suatu kaum kalau kaum itu tida mau merubah nasibnya sendiri. Kalau anda berpikir usaha anda sudah maksimal, dan itu sudah menjadi nasib anda, maka itulah yang akan terjadi. Kesuksesan tidak akan pernah mengahampiri anda.

Apakah Anda Mau Nrimo Ing Pandum ?

Nrimo ing pandum salah satu pepetah jawa yang memiliki makna menerima segala pemberian. Pepatah ini memiliki syarat makna yang bagus jika di aplikasikan secara cerdas. Kenapa harus secara cerdas? Karena kalau tidak dengan cara cerdas, makna nrimo ing pandum ini akan menjadi sempit. Hal inilah yang sering dijadikan dalih oleh para pemalas dalam mensikapi keadaan yang menimpa dirinya.
Saya sering kali mendengar seseorang berkata “Hidup itu gak usah ngoyo, kalau dalam bahasa Indonesia hidup itu tidak usah berusaha keras. Intinya hidup itu di jalani aja apa adanya. Semua yang terjadi sudah di gariskan, jadi terima sajalah apa yang diberi atau nrimo ing pandum. Kalau memang kita dikasih sedikit terima, kalau di kasih banyak ya di syukuri.
Ungkapan tersebut memang benar, tapi kalau yang dikasih tidak sesuai keinginan apakah kita bisa menerima? Kalau saya pribadi tidak terima. Kenapa saya tidak terima? Karena Tuhan itu memerintahkan kita untuk berusaha. Jadi kalau apa yang diberikan Tuhan belum sesuai dengan keinginan saya, saya akan terus berdoa dan berusaha supaya apa yang saya inginkan diberikan oleh Tuhan.
Saya sering bertanya kapada diri sendiri, ketika ada orang yang menggunakan kata nrimo ing pandum secara sembarangan. Kalau memang benar mereka menerima apa yang diberikan, kenapa mereka banyak yang mengeluh, banyak yang kecewa bahkan tidak jarang ada yang nekat dengan jalan yang tidak benar. Apakah ini wujud dari bentuk nrimo ing pandum.
Saya rasa tidak ada manusia yang suka menjadi orang miskin dan orang gagal. Kalaupun ada itulah orang-orang yang menerima keadaan itu dengan pikiran sempit. Mereka berpikir miskin dan gagal itu adalah Takdir, tapi mereka salah. Itu bukan takdir, tapi itu nasib yang telah mereka ciptakan sendiri. Tidak ada yang salah manusia dilahirkan dalam keadaan miskin, yang salah jika sampai mati mereka tetap miskin.
Dari berbagai keterangan di atas jelas bahwa nrimo ing pandum itu perlu, tapi setelah kita melakukan semua usaha secara maksimal. Nrimo ing pandum ini punya makna yang sangat luas dan untuk mencerna makna tersebut kita harus cerdas.

Miskin Bukan Halangan Untuk Maju

Tidak satupun orang yang suka dan menginginkan kemiskinan. Tapi jika kita terlahir dalam keadaan miskin apakah kita akan menyalahkan Tuhan? Saya rasa hanya orang bodoh yang punya pemikiran semacam itu. Kemiskinan juga sering kali di jadikan alasan penghambant kemajuan hidup seseorang. Mereka mengatakan “Andai saja saya anak orang kaya? Andai saja saya bisa masuk sekolah itu? Atau anda saja saya punya modal banyak? Dan masih banyak lagi ungkapan-ungkapan yang lain.

Miskin bukanlah diri kita atau potensi yang kita miliki, tapi miskin hanyalah salah satu keadaan yang mengiringi kehiduan kita. Dengan kata lain miskin bisa di rubah, tergantung bagaiamana kita berusaha merubah kemiskinan tersebut. Dengan kita berpikir dan meratapi nasib karena jadi orang miskin, justru itulah hal yang akan mengarahkan kita dalam kemiskinan yang sesungguhnya.

Saya sering banget bertemu dan mengobrol dengan remaja yang sudah lulus sekolah menengah umum tapi mereka tidak mau bertindak apa-apa, alias menjadi pengangguran. Ada beberapa hal yang sering saya tanyakan. Pertama, Kenapa tidak melanjutkan sekolah? Kedua, kenapa tidak mencari kerja? Tahu gak sebagian besar dari mereka jawab apa? Untuk pertanyaan pertama: Sebagian besar mereka menjawab saya tidak ada biaya untuk sekolah, orang tua saya hanya karyawan kecil, buruh pabrik, petani sederhana dan lain-lain. Untuk pertanyaan kedua: Sebagian besar mereka menjawab cari kerja susah, tidak ada yang mengajak, sekarang banyak pabrik yang meminta jaminan dan bingung mau kerja apa.

Kemiskinan satu masalah pelik yang sampai saat ini belum bisa terentaskan. Bahkan ada semacam ketimpangan yang cukup menonjol antara orang yang kaya dan yang miskin. Di satu sisi, banyak orang kaya yang menghambur-hamburkan uangnya untuk kepuasan diri, tapi disisi lain banyak pula masyarakat  yang masih mengalami kemiskinan. Melihat keadaan ini, kalau kita manusia pastinya akan tersentuh dan berusaha berpikir keras bagaimana memberikan ide tau gagasan terbaik untuk mencari solusinya. Ada sebuah pertanyaan.
Kenapa kita harus ikut andil, bukankah sudah ada pemerintah?
Masalah kemiskinan memang merupakan tanggung jawab pemerintah, tapi bukan satu-satunya. Kenapa saya mengatakan demikian, karena semua pihak ikut andil dalam menyelesaikan masalah ini. Pihak-pihak ini bisa lembaga pendidikan, lembaga pelatihan kerja, perusahaan, para bisnisman, para pemuka agama, organisasi masyarakat, dan lain-lain, termasuk kita sebagai individu.  Jika kita bersatu padu maka masalah kemiskinan ini akan menjadi ringan. Namun apakah itu mudah terjadi? Jawabnya jelas tidak. Karena tidak semua pihak menyadari masalah kemiskinan ini sebagai masalah bersama.

Kata Terlambat Milik Pemalas

Bagi seorang pembalap untuk memperoleh kemenangan di garis Finish tidak harus selalu start di depan. Tidak sedikit sang juara mulai start dari belakang tapi bisa mencapai garis finish duluan. Kuncinya adalah sebuah keyakinan dan kemampuan. Hidup ibarat arena balap, dibutuhkan keyakinan dan kemampuan mencapai tujuan. Siapapun bisa sukses dan menjadi pemenang, tak peduli kapan mumulai itu semua. Tidak pernah ada kata terlambat untuk membuat perubahan. Kata terlambat milik pemalas.

Tulisan di atas mengandung makna bahwa siapapun punya kesempatan yang sama untuk berhasil. Kesadaran akan hal tersebut perlu kita tanamkan dalam diri sendiri, apapun profesi, kedudukan dan pekerjaan saat ini.
Kemarin penulis berjumpa dengan beberapa teman lama. Masing-masing dari mereka memiliki keadaan yang berbeda.Teman yang pertama Dia sekarang bekerja disebuah Bank swasta yang terkemuka. Teman yang kedua, bekerja disekolahan Negeri dan masih mengabdikan dirinya sebagai guru tidak tetap, dengan gaji yang jauh dari memadai, dan teman ketiga adalah seorang kuli bangunan. Kami bercakap-cakap cukup lama, dan saling menceritakan pengalaman hidup  masing-masing.
Ada tiga hal yang bisa saya ceritakan dari pertemuan tersebut. Pertama, teman Si pegawai Bank, Dia memulai karirnya agak terlambat dibandingkan teman satu angkatan, Dia sempat tidak mengenyam bangku kuliah selama 4 tahun, namun karena niat dan motivasinya yang tinggi akhirnya Ia kembali kebangku kuliah. Dengan kerja keras akhirnya Ia bisa menyelesaikan pendidikannya dan langsung diterima bekerja di Bank setelah Ia lulus.
Teman saya yang kedua, Ia termasuk orang yang beruntung karena semenjak lulus dari SMA Ia langsung melanjutkan kuliah dan bisa lulus tepat waktu, kemudia bekerja sebagai guru bantu dari tahun 2007. Teman yang ketiga mungkin tidak seberuntung dua teman saya yang lain. Dulu Dia adalah orang tercerdas disekolah SMA kami, lulus dengan nilai matematika tertinggi dan membanggakan sekolah dan guru-guru kami.
Narasi di atas harusnya menjadi sebuah pelajaran berharga buat kita semua, bahwa untuk mencapai sebah tujuan yang kita inginkan kita tidak harus memuli lebih dulu. Buktinya teman saya yang kuliahnya agak terlambat sekarang posisinya lebih baik dari pendulunya, yang mulai lebih dulu kuliah, saat ini juga masih begitu-begitu saja, seakan-akan Ia jalan ditempat tidak ada perubahan. Sedangkan untuk teman yang terakhir, bukan berarti dia tidak mau berubah, tapi karena beberapa hal Ia belum mampu mencapi itu semua.
Bisa saja saat ini keadaan kita masih seperti orang ketiga, masih bingung menentukan tujuan hidup, bingung mau jadi apa aku kelak. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan supaya anda tidak bingung menentukan langkah

Memupuk keyakinan kita.
Setiap orang yang mencoba untuk bangkit dan memulai sebuah perubahan akan selalu dihantui takut gagal. Kegagalan selalu menjadi momok paling menakutkan dan sulit untuk dilawan. Belum pernah ada senjata yang paling untuk melawan ketakutan gagal selain sebuah keyakinan. Keyakinan menguatkan mental atau psikologis dalam diri seseorang yang akan mengantarkan seseorang bertahan dalam keadaan sulit. Keyakinan juga meningkatkan rasa kepercayaan bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik, Tuhan akan mengabulkan semua permohonan yang diiringi sebuah kesabaran.

Punya mimpi
Saat hendak melakukan sebuah perjalanan harus tahu tempat yang akan dituju. Dengan mengetahui tujuan tesebut, anda bisa memprediksi besar biasa yang diperlukan, alat transport yang digunakan, sehingga memungkinkan anda mempersiapkan akomodadinya secara tepat. Sama halnya dalam menentukan sebuah tujuan atau cita-cita. Tanpa tahu apa yang kita impikan, musatahil menentukan langkah-langkah dalam mencapai impian. Dari sekarang perjelaslah impian anda.

Cita-Cita Harus Diperjuangkan

Setiap orang yang berakal pasti memiliki sebuah cita-cita yang ingin di wujudkan. Namun kita harus sadar bahwa setaip cita-cita belum tentu terwujud dalam waktu yang kita inginkan. Yang prnting satu tekada dan keinginan mau belajar dan mewujudkan cita-cita menjadi kenyataan.
Ketika kita masih sekolah semangat dan idealisme mengejar cita-cita begitu besar. Hampir semua siswa yang ada di sekolah, umumnya memilki cita-cita. Ada yang ingin menjadi dokter, guru, insinyur, pengusaha sukses , penulis dan lain-lain. Namun sayangnya ilmu tentang bagaimana mewujudkan cita-cita secara nyata, jarang kita peroleh di sekolah. Pada umumnya sekolah hanya mengajarkan kepada kita tentang bagaimana memperoleh prestasi yang bagus pada setiap mata pelajaran, tanpa mau memperhatikan aspek-aspek lain yang bisa dikembangkan. Sehingga ketika mereka lulus mereka harusmenghadapi kenyataan bahwa apa yang pernah mereka bayangkan di sekolah tidak bisa terwujudkan dengan mudah.
Di sekolah kita memang memperoleh berbagai macam pengetahuan, tapi pada umumnya pengetahuan itu bersifat teoritis, sehingga ketika kita dihadapkan pada kehidupan nyata, kita bingung bagaimana harus bertindak. Sehingga saya menyimpulkan bahwa pendidikan belum mempersiapkan siswa secara sungguh dalam menghadi sebuah kenyataan hidup. Ini adalah ilmu yang mahal, karena tidak semua orang bisa dengan mudah menghadapi sebuah kegagalan.
Saya sendiri pernah mengalami masa-masa seperti. Waktu sekolah sangat antusias dan semangat menjadi orang sukses. Berbagai macam kegiatan organisasi sekolah dari OSIS, pramuka, olah raga, sampai music saya ikuti. Dari kegiatan itu saya mendapatkan banyak wawasan bagaimana menjadi siswa siswa yang mempunyai kelebihan. Tapi jujur saja saya belum pernah mendapatkan ilmu bagaimana menghadapi kehidupan nyata setelah saya lulus sekolah.
Apa yang kita pikirkan belum tentu jadi kenyataan itulah yang saya alami. Saya harus menerima nasib bahwa saya harus gagal kuliah karena orang tua tidak mampu membiayai. Saat itu saya meresa bingung, tidak tahu bagaiaman harus menentukan langkah. Keterpurukan pun menghampiri saya.
Selama empat tahun lulus sekolah hidup saya lalui dengan cukup berat, kesana-kemari melamar kerja di pabrik di Jakarta tidak saatu pun ada panggilan. Karena tidak mau menganggur kerja apapun saya lakukan. Saya pernah menjadi tukang tukang amplas mebel, pernah jadi tukang kompor dapur, dan jadi kuli bangunan. Itu adalah masa-masa yang berat bagi saya. Ditambah lagi saya juga pernah terjerumus pada hal-hal yang tidak baik seperti berkelahi dan mengkonsumsi minuman keras. Lengkap sudah keterpurukan saya. Hidup susah masih saya persusah dengan tingkah laku saya yang tidak baik.
Alhamdulillah saya pun segera sadar, bahwa apa yang saya lakukan tersebut salah. Saya mulai menata kembali puing-puing semangat saya yang telah hilang. Saya mulai memperbaiki diri, dengan banyak berdoa kepada Tuhan, berkumpul dengan orang-orang baik, dan terus belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Tepat di tahun 2007 saya memutuskan untuk kuliah, dengan modal nekad. Orang tua saya awalnya juga kaget, mereka bingung bagaimana dengan uang kuliah yang akan saya gunakan. Waktu itu saya membuat kesepakatan dengan orang tua bahwa saya akn membiayai kuliah saya sendiri sambil bekerja. Melihat tekad dan semangat saya yang besar, mereka pun merestui bahkan mereka mau membantu kuliah saya semampu mereka.
Saking semangatnya sayapun segera mendaftarka diri di Sekolah Tinggi Negeri Di Kota Kudus. Tapi sayang nasib baik belum menyertaiku saya gagal mengikuti seleksi di Sekolah Tinggi tersebut. Tapi saya gak patah semangat, tidak diterima di situ saya pun mendaftarkan diri di Universitas lain, tapi masih satu kota. Kali ini Tuhan mengabulkan doaku, saya di terima dan resmi menjadi mahasiswa.
Saat kuliah pun hambatan selalu ada. Saya pernah tidur di gudang tempat saya bekerja, yang tidak ada jendela dan pintunya, tidur beralas tikar, kalau hujan kebocoran, dan kalau malam kaya rumah hantu sangat menyeramkan. Tapi saya masih bersyukur masih punya tempat tinggal. Menginjak semester 2 kuliah. Bosku bangkrut, saya terpaksa harus manganggur untuk beberapa saat, saya pun pernah tidur di Musola selama dua buan karena tidak punya kos-kosan. Namun saya mencoba untuk tegar, karena saya yakin badai akan berlalu.

Merencanakan Impian

Apakah impian butuh perencanaan?terus bagaimana merencanakan impian? Saya yakin kita pernah bermimpi jadi orang sukses dan bisa mewujudkan impian tersebut. Bermimpi adalah aktivitas yang sebenarnya sudah kita jalani sejak kita masih duduk di sekolah dasar, di mana kita sering di arahkan untuk memiliki cita-cita yang kita impikan. Tetapi masih ingatkan kita dengan mimpi kita pada saat itu? berapa banyak mimpi yang ingin kita raih? apakah mimpi anda itu hanya sepintas kemudian hilang atau hanya sekedar angan-angan yang kemudian kita lupakan begitu saja.

Inilah yang hal yang pernah saya alami, saya dulu mengimpikan bahwa suatu saat saya kan menjadi tentara yang hebat, yang bisa membela bangsa dan Negara dari serangan musuh, impian ini sangat kuat karena hal ini saya impikan ketika saya masih duduk di sekolah dasar sampai saya duduk di sekolah menengah atas. Impian yang pernah saya bangun tersebut lama-kelamaan memudar karena muncul impian-impian baru yaitu menjadi pemusik, menjudi pelukis, menjadi atlit voly dan meneruskan kuliah.
Semua mimpi-mimpi tersebut saya bangun berawal kesukaan saya atau hobi, dulu saya sangat suka ngeband, suka menggambar khususnya gambar-gambar kartun dan karikatur, suka voly bahkan hampir tiap sore yang main voly dan terkahir saya juga suka berkumpul dengan teman-teman yang suka membicarakan tentang dunia perkulihan. Saya sangat suka memimpikan hal tersebut, dan tidak pernah terlintas dalam pikiran saya bahwa untuk mencapai mimpi tersebut saya akan mengalami banyak rintangan. Ya inilah idealisme saya saat saya masih remaja, masa di mana saya sangat optimis terhadap mimpi-mimpi saya.

Keyakinan dan Doa Kunci Menggapai Impian



Siapapun orang pasti pernah mengalamai masa-masa seperti ini dimana kita berada pada posisi yang serba membingungkan. Banyak hal yang ingin kita raih, banyak impian yang ingin kita wujudkan, tapi semua itu masih dalam khayalan dan belum bisa terwujudkan. Kenapa hal itu bisa terjadi?
Cukup sulit menjawab pertanyaan tersebut, karena setiap orang memiliki latar belakang dan karakteristik yang berbeda-beda. Namun berbagai macam prediksi bisa kita munculkan di sini.
Pertama, orang yang belum bisa mewujudkan impian-Nya bisa dikarenakan malas. Malas adalah penyakit paling berbahaya bagi seorang pejuang. Bagaimana tidak penyakit ini muncul dari dalam diri individu itu sendiri, jika tidak diperangi maka besar kemungkinan ini akan membunuh daya kreativitas yang dimiliki oleh seseorang. Penyakit ini hanya bisa di lawan dengan sebuah motivasi diri yang kuat, bagaiamana menumbuhkan motivasi diri yang kuat? Jawabannya hanya satu keyakinan bahwa nasib kita di tentukan oleh diri kita.
Kedua, orang yang belum bisa mewujudkan keinginan dan mimpinya di karenakan, tidak memiliki ilmu untuk mencapai apa yang di impikan. Banyak orang yang mengira bahwa ilmu itu hanya bisa di peroleh melalui lembaga pendidikan, perlu saya ingatkan bahwa hal tersebut salah besar. Ilmu bisa di perolah di manapun selama kita mampu mengambil sebuah pelajaran dari apa yang sudah kita lakukan. Jadi untuk dapat mewujudkan mimpi dan cita-cita, sesorang harus menuntut ilmu, belajar dan belajar terus sampai akhir hayat kita semua. Contoh jika ada seseorang ingin jadi penjual bakso yang sukses maka ia harus menuntut ilmu bagaimana membuat bakso yang enak, selain itu ia juga harus belajar bagaimana teknik marketing yang jitu, belajar bagaimana melakukan inovasi supaya tidak kalah bersaing, dan lain-lain. Mulai sekarang mulailah tentukan mimpi anda secara pasti, dengan begitu anda akan lebih mudah menyiapkan amunisi dan ilmu untuk mencapai mimpi tersebut, sehingga anda akan lebih focus dalam mempelajari suatu hal.

Kisah Nabi Musa Dan Kezaliman Raja Fir'aun


Gambar Ilustrasi. (Foto: Google)
Gambar Ilustrasi. (Foto: Google)
Nabi Musa A.S. adalah seorang bayi yang dilahirkan dikalangan Bani Israil yang pada ketika itu dikuasai oleh Raja Firaun yang bersikap kejam dan zalim. Nabi Musa bin Imron bin Qahat bin Lawi bin Yaqub adalah beribukan Yukabad.Setelah meningkat dewasa Nabi Musa telah beristerikan dengan puteri Nabi Syuaib yaitu Shafura.

Kelahiran Musa Dan Pengasuhnya
Raja Firaun yang memerintah Mesir sekitar kelahirannya Nabi Musa, adalah seorang raja yang zalim, kejam dan tidak berperikemanusiaan. Ia memerintah negaranya dengan kekerasan, penindasan dan melakukan sesuatu dengan sewenang-wenangnya.
Rakyatnya hidup dalam ketakutan dan rasa tidak aman tentang jiwa dan harta benda mereka, terutama Bani Israil yang menjadi hamba kekejaman, kezaliman dan bertindak sewenang-wenangnya dari raja dan orang-orangnya.
Mereka merasa tidak tenteram dan selalu dalam keadaan gelisah, walau pun berada dalam rumah mereka sendiri. Mereka tidak berani mengangkat kepala bila berhadapan dengan seorang hamba raja dan berdebar hati mereka karena ketakutan bila kedengaran suara pegawai-pegawai kerajaan lalu di sekitar rumah mereka, apalagi bunyi kasut mrk sudah terdengar di depan pintu.
Raja Firaun yang sedang mabuk kuasa yang tidak terbatas itu, bergelimpangan dalam kenikmatan dan kesenangan duniawi yang tiada taranya, bahkan mengumumkan dirinya sebagai tuhan yang harus disembah oleh rakyatnya. Pada suatu hari beliau telah terkejut oleh ramalan oleh seorang ahli nujum kerajaan yang dengan tiba-tiba dtg menghadap raja dan memberitahu bahwa menurut firasatnya falaknya, seorang bayi lelaki akan dilahirkan dari kalangan Bani Israil yang kelak akan menjadi musuh kerajaan dan bahkan akan membinasakannya.

Kisah Nabi Musa dan Khadhir (Nabi Khidir)


 kisah nabi

Suatu ketika Nabi Musa berkhutbah di tengah-tengah Bani Israil, lalu ia ditanya, “Siapakah manusia yang paling dalam ilmunya?” Ia menjawab, “Sayalah orang yang paling dalam ilmunya.” Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menyalahkannya karena tidak mengembalikan ilmu kepada-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala kemudian mewahyukan kepadanya yang isinya, “Bahwa salah seorang hamba di antara hamba-hamba-Ku yang tinggal di tempat bertemunya dua lautan lebih dalam ilmunya daripada kamu.” Musa berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana cara menemuinya?” Maka dikatakan kepadanya, “Bawalah ikan (yang sudah mati) dalam sebuah keranjang. Apabila engkau kehilangan ikan itu, maka orang itu berada di sana.”

Musa pun berangkat bersama muridnya Yusya’ bin Nun dengan membawa ikan dalam keranjang, sehingga ketika mereka berdua berada di sebuah batu besar, keduanya merebahkan kepala dan tidur (di atas batu itu), lalu ikan itu lepas dari keranjang dan mengambil jalannya ke laut dan cara perginya membuat Musa dan muridnya merasa aneh.

Keduanya kemudian pergi pada sisa malam yang masih ada hingga tiba pagi hari. Ketika pagi harinya, Musa berkata kepada muridnya, “Bawalah kemari makanan kita, sungguh kita telah merasa letih karena perjalanan ini.” Musa tidaklah merasakan keletihan kecuali setelah melalui tempat yang diperintahkan untuk didatangi.
Muridnya kemudian berkata kepadanya, “Tahukah engkau ketika kita mecari tempat berlindung di batu tadi, aku lupa menceritakan tentang ikan itu, dan tidak ada yang membuatku lupa untuk mengingatnya kecuali setan,” Musa berkata, “”Itulah (tempat) yang kita cari.”
Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. Ketika mereka sampai di batu besar itu, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang menutup dirinya dengan kain atau tertutup dengan kain, lalu Musa memberi salam kepadanya. Kemudian Khadhir berkata, “Dari mana ada salam di negerimu?” Musa berkata, “Aku Musa.” Khadhir berkata, “Apakah Musa (Nabi) Bani Israil?” Ia menjawab, “Ya.” Musa berkata, “Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku ilmu yang benar yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?” Khadhir berkata, “Sesungguhnya engkau tidak akan sanggup bersabar bersamaku, wahai Musa?” Sesungguhnya aku berada di atas ilmu dari ilmu Allah yang Dia ajarkan kepadaku yang engkau tidak mengetahuinya, demikian pula engkau berada di atas ilmu yang Dia ajarkan kepadamu dan aku tidak mengetahuinya.” Musa berkata, “Engkau akan mendapatiku insya Allah sebagai orang yang sabar dan aku tidak akan mendurhakai perintahmu.”
Keduanya pun pergi berjalan di pinggir laut, sedang mereka berdua tidak memiliki perahu, lalu ada sebuah perahu yang melintasi mereka berdua, maka keduanya berbicara dengan penumpangnya agar mengangkutkan mereka berdua, dan ternyata diketahui (oleh para penumpangnya) bahwa yang meminta itu Khadhir, maka mereka pun mengangkut keduanya tanpa upah.

Kisah Nabi Musa dan Khadhir (Nabi Khidir)


 kisah nabi

Suatu ketika Nabi Musa berkhutbah di tengah-tengah Bani Israil, lalu ia ditanya, “Siapakah manusia yang paling dalam ilmunya?” Ia menjawab, “Sayalah orang yang paling dalam ilmunya.” Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menyalahkannya karena tidak mengembalikan ilmu kepada-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala kemudian mewahyukan kepadanya yang isinya, “Bahwa salah seorang hamba di antara hamba-hamba-Ku yang tinggal di tempat bertemunya dua lautan lebih dalam ilmunya daripada kamu.” Musa berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana cara menemuinya?” Maka dikatakan kepadanya, “Bawalah ikan (yang sudah mati) dalam sebuah keranjang. Apabila engkau kehilangan ikan itu, maka orang itu berada di sana.”

Musa pun berangkat bersama muridnya Yusya’ bin Nun dengan membawa ikan dalam keranjang, sehingga ketika mereka berdua berada di sebuah batu besar, keduanya merebahkan kepala dan tidur (di atas batu itu), lalu ikan itu lepas dari keranjang dan mengambil jalannya ke laut dan cara perginya membuat Musa dan muridnya merasa aneh.

Keduanya kemudian pergi pada sisa malam yang masih ada hingga tiba pagi hari. Ketika pagi harinya, Musa berkata kepada muridnya, “Bawalah kemari makanan kita, sungguh kita telah merasa letih karena perjalanan ini.” Musa tidaklah merasakan keletihan kecuali setelah melalui tempat yang diperintahkan untuk didatangi.
Muridnya kemudian berkata kepadanya, “Tahukah engkau ketika kita mecari tempat berlindung di batu tadi, aku lupa menceritakan tentang ikan itu, dan tidak ada yang membuatku lupa untuk mengingatnya kecuali setan,” Musa berkata, “”Itulah (tempat) yang kita cari.”
Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. Ketika mereka sampai di batu besar itu, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang menutup dirinya dengan kain atau tertutup dengan kain, lalu Musa memberi salam kepadanya. Kemudian Khadhir berkata, “Dari mana ada salam di negerimu?” Musa berkata, “Aku Musa.” Khadhir berkata, “Apakah Musa (Nabi) Bani Israil?” Ia menjawab, “Ya.” Musa berkata, “Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku ilmu yang benar yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?” Khadhir berkata, “Sesungguhnya engkau tidak akan sanggup bersabar bersamaku, wahai Musa?” Sesungguhnya aku berada di atas ilmu dari ilmu Allah yang Dia ajarkan kepadaku yang engkau tidak mengetahuinya, demikian pula engkau berada di atas ilmu yang Dia ajarkan kepadamu dan aku tidak mengetahuinya.” Musa berkata, “Engkau akan mendapatiku insya Allah sebagai orang yang sabar dan aku tidak akan mendurhakai perintahmu.”
Keduanya pun pergi berjalan di pinggir laut, sedang mereka berdua tidak memiliki perahu, lalu ada sebuah perahu yang melintasi mereka berdua, maka keduanya berbicara dengan penumpangnya agar mengangkutkan mereka berdua, dan ternyata diketahui (oleh para penumpangnya) bahwa yang meminta itu Khadhir, maka mereka pun mengangkut keduanya tanpa upah.